Enyah kurasa.....
Pikiranku terlarut pada
segudang harapan
Yang begitu besar, yang
ingin ku capai
Hilir-mudik ku
membayangkan semua, dalam keheninganku.....
Sendiri, menimba ilmu
di tanah peraduan.....
Hening yang menyapaku,
sesekali hinggap dalam diri ini
Ku usir dengan segala
cara, namun tak jua bisa pergi
Tetap merantai dalam
pikiranku
Ku rasakan, ku
dengarkan alur yang masih opini.....
Dalam diri ini, hanya
sebuah jawaban yang ingin ku ketahui
Teka-teki ini pun terus
merantai dalam pikirku
Entah mengapa.....
Hati kecilku
mengetuk-ngetuk rasa ingin pulang
Tak bisa ku menahan,
kepiluan hati yang membaja
Seperti rantai besi
yang membelengguku.....
Pertanyaan dalam diri,
dan suara yang ku dengarkan.....
Menjadi sebuah lagu
yang mengiringi tiap sendiriku.....
Butir-butir embun mulai
mengalir dari mataku
Yang mencabik-cabik
perasaan dalam sebuah tanya
Dalam kata-kata opini
yang ku dengarkan.....
Sakit menderai,
hentakan tangis menghampiriku
Kata melawan kata, api
melawan api
Semakin gerang nyala
api itu.....
Hingga ku tak bisa
berucap kata walau sepatah
Ketika api usai, yang
tersisa hanyalah abu
Abu yang menggumpal
dalam sebuah niat
Niat dan tekad yang
ingin ku wujudkan
Demi semua, demi
mimpi-mimpiku.....
Aku tersentak dalam
sebuah kata
Yang membuat hati dan
mataku membendung
Perasaan pilu pun
menyergapiku.....
Entah kenapa aku
memikirkan kata itu, terus dan terus memikirkan
Tak bisakah kata itu
lenyap dengan sendirinya ?
Dan tidak menggerogoti
pikiranku
Aku bertanya pada
diriku
Kapan aku bisa melakukannya tanpa tak ada yang
terbebani ?
Tanpa ada retakan,
tanpa ada yang tersakiti.....
Dan tanpa emosi yang
tumpah sehingga mengalir kesana-kemari
Aku ingin melihat kebahagiaan
itu
Aku ingin melihat
kembali keharmonisan itu
Tanpa sesuatu hal yang
mengganjal
Dan aku, akan melewati
badai ini
Aku kan kembali meski
badai itu datang sekali waktu
Entahlah, ini memang
kenyataan hidup
Semua akan berlalu dan
berakhir dengan baik
Aku yakin, badai ini
pasti berlalu
Oleh: Selfia Mona Peggystia