Jumat, 19 Mei 2017

~Lalu Aku Seperti~

Lalu aku seperti hujan
Yang tiada imbangnya
Pada malam datang
Bergemuruh riang
Tanpa diminta, tanpa pamit

Pekikan malam syahdu
Dengan gemulai awan hitam
Laksana rasa yang kian merintih
Dalam tangis yang terisak

Bathin seakan tergores luka
Dalam perih, dalam pahit yang mendalam
Menyentuh relung hati

Aku pandai tuk mengeluh
Tapi aku tak pandai menghayatinya
Seolah menghujamkan rasa
Yang menawarkan diri kepadaku

Lalu aku seperti angin
Mengudara jauh ke perantauan
Hingga kini termenung dalam angan-angan

Lelah yang menyapaku
Tek hentinya ingin menemani
Tanpa sempat ku tengok
Ku acuhkan saja

Dalam sendiri yang bertanya
Entah kapan peraduan rasa kian menghilang
Mengikat dalam dalam
Tanpa pikir rasa yang menjenuhkan

Lalu aku seperti daun
Diantara banyak kawannya
Mengibaskan diri terjatuh
Tanpa sedikit menolehku

Aku hening dalam lamunan kesendirianku
Hingga embun pun datang menemani dengan semangatnya
Terjatuh kesekian kalinya
Memandangi diri berkaca-kaca

Betapa pun rasanya,
Ini ujian kesabaranku

Lalu aku ingin seperti bunga mawar
Yang semerbak wanginya tercium
Melambangkan keberanian pada warna merah
Ketulusan pada putihnya

Putih hati isyarat ketulusan
Tak terbalas maka tak apa
Tak terusik maka tak apa jua
Hening tiap sendiriku
Dalam penantian kesabaran

Lalu aku ingin seperti matahari
Yang tak pernah kalah bersinar
Memadukan kasihnya pada dunia

Walau sempat berjatuhan
Kan ku mulai kembali
Karena tanpa merasakan terjatuh
Hati ini takkan terlatih untuk kuat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar