Sabtu, 11 Agustus 2018

Sapaan Lombok


Malam ini,
Aku menuliskan tentang sapaan alam kepada kami,

Malam ini,
Aku ingin menuliskan banyak perihal tentang sapaan yang tiada habisnya

Ketika aku terdiam bersenda gurau bersama keluarga,
Canda yang pecah menjadi panik,
Tawa yang berubah menjadi ketakutan,
Aku memeluk erat tubuh yang ku sayangi

Berlarian keluar rumah,
Entah suara kepanikan apa malam ini,
Tangisku pecah menjadi yang entah,
Suara yang entah memanggil kudengarkan

Iya, sapaan kepada kami yang di Lombok
Kini, kami membangun sendiri tenda-tenda tanpa cahaya,
Lampu-lampu yang genap padam seketika,

Malam ini,
Kami mulai bersahabat dengan tikar,
Berteman dengan dingin,
Yang memagut resah,
Pun gelisah

Malam ini,
Kami bersenandung salawat tanpa batas,
Doa-doa dan nama Allah terus kami Agungkan,
Ya Allah Lindungi Kami Semua,
Seisi Pulau Lombok ini

Kami berkawan dengan api unggun malam ini,
Menghangatkan tubuh menggigil ketakutan,
Sampai begitu lama,
Api unggun padam menjadi bara api,
Menutup diri untuk menghangatkan kami

Selamat malam Lombokku,
Selamat malam tenda yang menjadi kamar temaran malam ini,
Semoga selalu dalam Lindungan-Nya

Hingga esok tak ada lagi kepanikan ketika hendak bangun,
Tak ada lagi suara yang menyerupai sapaan itu,
Tak ada lagi korban-korban yang menyisakan tangis

Selamat malam Lombok,
Tenangkan kami semua di pulau ini,
Tenangkan hati kami menjadi damai,
Tenangkan malam malam ini menjadi tidur yang aman dan nyaman


Allahuakbar Allahuakbar
(Lombok, 5 Agustus 2018, 23.38 WITA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar