Bersajak dalam sigapnya
malam
Yang bertatap mesra
dalam kesunyian
Seolah malam tak
memberiku beban
Akan hadirnya sebuah
sajak cinta
Berliku mengikuti alur
tanpa perasaan
Seribu bahasa tak mampu
berucap
Hingga mampu menorehkan
sedikit luka
Tanpa terpikir panjang,
tanpa kesadaran, dan mengikuti ego
Berjalan sesuka hati
Mungkin sedikit aku
tahu walau tak banyak
Bersembunyi diam-diam
tanpa kesadaran
Mulai menghasutku dalam
emosi tak tertahan
Dalam deru yang kian
berbisik-bisik
Nada hati melantunkan
sederetan kata
Yang mencabik-cabik
dalam emosi
Pernahkah nuranimu
berbisik tanpa salah
Pernahkah ragamu
berbisik siapa dirimu
Pernahkah sedikit saja
kau teringat tentang kita
Memang kadang tak
berirama melantunkan langkah
Hening tanpa berpikir
rasa
Menjadikan diri ini
berdiri di tengah kesunyian
Ibarat malam tanpa
bulan dan bintang
Sunyi dalam kesuraman
Jika saja langkahan
melantunkan dengan irama
Sempurna tuk di
dendangkan
Takkan ada yang sendiri
dalam kesunyian
Melainkan kita berdua
berjalan dalam terangnya malam
Memadukan pancaran
bulan dan bintang
Menyinari malam bersama
kita
Enyahlah rasa yang
membalut kesedihan
Tanpa mengusik, tanpa
membebani
Tak mau berlarut dalam
sedih yang sama
Hanya karena perasaan
tak dimengerti
Perasaan tulus ini kau
goreskan tanpa sadar
Dan aku memilih diam
tuk kau renungi
Biar saja, agar kau tau
artinya ketulusan
Agar kau memahami arti
sebuah cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar