Buah berarti
sebuah hasil dari usaha/ keterampilan. Setelah lama berdaun lalu menghasilkan
buah yang manis untuk di cicipi, itulah buah. Jika saya mengartikan tentang
hobi, yang pertama terpikir dalam benak saya adalah hobi saya sendiri yaitu
menulis. Hobi yang merupakan titik berpikir saya yang terinspirasi dari apa
yang saya lihat dan apa yang saya alami, bisa terinspirasi dari berbagai macam
buku (cerpen, dongeng, komik, novel, dll), itu yang membuat saya terinspirasi
lalu bisa menciptakan sebuah tulisan. Terkadang juga dengan tak sadarnya, saya
mendapat inspirasi dari sahabat-sahabat saya yang menceritakan apa yang mereka
alami saat itu. Pertama saya bisa menulis sebuah cerpen yaitu ketika saya masih
duduk di bangku SD, ketika itu pelajaran Bahasa Indonesia dan guru saya
menyuruh untuk membuat sebuah cerpen. Ide dari cerpen itupun terinspirasi dari
adik-adik kelas saya yang sedang memainkan kelereng di halaman sekolah. Dengan
pasihnyapun saya bercerita di depan kelas tanpa saya sadari ternyata saya bisa
dan mendapatkan senyuman terbaik dari guru saya waktu itu. Senang rasanya saya
bisa menceritakan apa yang saya tulis. Dari situlah pertama saya bisa
menciptakan sebuah tulisan (cerpen).
Memang, dari saya SD saya sering di
ajak membeli-beli buku ke toko buku oleh ibu saya, tak hanya satu pilihan buku
yang saya ambil melainkan empat atau lima buah buku. Jika melihat gambar dari
sampulnyapun begitu menarik untuk di baca, tak segan-segan saya mengambil empat
atau lima buku cerita. Anehnya, buku cerita yang belum di bayar itupun langsung
saya baca ketika ibu sedang bercakap-cakap dengan mba yang berada di kasir,
sampai mba-mba itu terheran melihat saya. “Aduh adik, rajinnya baca buku, pasti
deh juara di sekolahnya.” (Begitu kata mba kasir kepada saya), dan saya
membalas dengan senyuman. Sesampai rumahpun saya membaca dan membaca buku
cerita tersebut, gambar-gambarnya yang indah, serasa berada di dalam buku itu.
Beberapa tahun kemudian saya sudah
mengenakan seragam putih biru, ikat dua dan di hiasi dengan pita warna biru.
Siapa bisa menebak? Ya, lucu dan masih imut-imutnya. Teringat dalam bayang saya
waktu itu, mendapat juara 1 lomba menulis cerpen yang di adakan oleh sekolah
saya sendiri yaitu SMPN 1 Narmada. Ketika nama saya di panggil, sayapun
langsung terdiam tak percaya dengan apa yang terjadi saat itu, sampai teman
saya mengagetkan saya mendapat juara pertama lomba menulis cerpen, “Mona.. ayo
maju, namamu sudah di panggil tiga kali.” Sayapun bangun dari duduk saya dan
berjalan dengan rasa yang “bingung” tak percaya dengan apa yang terjadi. Tapi
itulah kenyataan, inilah hobi saya, ini buah dari hobi saya dan inilah karya
ciptaan saya. Mona yang bisa menciptakan sebuah cerpen, Monapun yang bisa
menciptakan sebuah puisi. Ayo Mona, semangaatttt...!!! J
Hari minggu biasanya terjadwal untuk
hari libur tetapi saya, tidak, karena di hari minggu saya mengisi dengan
extrakulikuler sekolah, jam 8 untuk bermain basket sampai selesai, jam
sepuluhnya masuk kelas untuk mengikuti mading sekolah. Yang memberi pengarah
waktu itu adalah bapak Ruslan Nedi. Beliau adalah seorang yang sangat berjasa,
karena ia adalah seorang guru yang mengajar keterampilan dan ilmu jurnalistik,
ia juga seorang wartawan pemburu berita. Sangat berjasa bukan? Selain mengajar
siswanya, ia juga berjasa kepada masyarakat, memberi informasi melalui koran
yang di tulisnya dan lain sebagainya. Dua profesi sekaligus. Setiap ia memberi
pengarahan, kadang ia menceritakan pengalamanya dahulu, menceritakan
pengalamannya berprofesi sebagai wartawan pemburu berita. Sebenarnya orang tua
itu tidaklah sadis jika teman-teman mengenalnya, siapa sih bapak Ruslan Nedi?
Pasti yang menjawab mengatakan, “itu guru yang paling sadis yang suka
marah-marah tidak karuan.” Hmm, sebenarnya ia tak seperti itu, hanya saja
mungkin teman-teman ada kesalahan yang membuat ia berprilaku seperti itu kepada
teman-teman. Heran mungkin jika tau sosok bapak Ruslan Nedi itu sebenarnya,
sangat polos ketika memberi pengarahan, memberi penjelasan dan lain sebagainya.
Satu kata untuk bapak Ruslan Nedi, “terima kasih pak, berkat bapak saya bisa
lebih tau mengenai tulis menulis dan dunia wartawan.”
Waktupun terus berjalan dan berjalan,
bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, dan
hanya saya yang tidak bisa berganti, “saya ya saya, dan hanya saya,
hahaha....” Hingga sayapun mengenakan seragam putih abu-abu, masa-masa yang
paling mengindahkan, yang setiap hari setiap waktu tersibukkan dengan pelajaran
IPA. Masa yang tak bisa terlupakan, banyak kenangan pula. Di bangku esema,
setiap ada lomba menulis cerpen, aku selalu absen mendapat juara tiga besar
sampai pernah puisi saya di muat di website anakkreatif www.anakkreatif.org. Mm.. sangat
bersyukur dan bahagia puisi saya bisa di muat. Alhamdulillah.... J
Berjuang dan berusaha, berjuang lagi
sampai saya bisa meraih cita-cita saya nantinya. Jangan pernah takut salah dan
kalah, karena dari kedua kata tersebut kita bisa belajar untuk memperbaiki
diri, untuk membenahi diri menjadi lebih baik lagi. Karena kesuksesan itu di
raih dari sebuah (kerja keras/ usaha, kreatifitas, pola pikir yang positif,
cerdas dan mampu menghadapi tantangan). Mari kita kejar impian kita, berusaha/ bekerja
keras dan berjuang, Insya Allah akan terlaksana dengan baik. Hanya diri kita
sendiri yang bisa mengubah perubahan dalam diri kita menjadi lebih baik,
jadilah pribadi baik dan jadilah orang-orang pilihan. Menulis bagi saya adalah
sesuatu yang bisa merubah saya menjadi lebih berkesan, menulis adalah
segala-galanya bagi saya, menulis adalah bagian dari hidup saya, dan dunia
saya. Sebelum Anda menulis, cintailah tulisan terlebih dahulu. Tulisan adalah jendela inspirasi duniaku... J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar