Minggu, 12 Mei 2013

Buah dari Hobiku


        Buah berarti sebuah hasil dari usaha/ keterampilan. Setelah lama berdaun lalu menghasilkan buah yang manis untuk di cicipi, itulah buah. Jika saya mengartikan tentang hobi, yang pertama terpikir dalam benak saya adalah hobi saya sendiri yaitu menulis. Hobi yang merupakan titik berpikir saya yang terinspirasi dari apa yang saya lihat dan apa yang saya alami, bisa terinspirasi dari berbagai macam buku (cerpen, dongeng, komik, novel, dll), itu yang membuat saya terinspirasi lalu bisa menciptakan sebuah tulisan. Terkadang juga dengan tak sadarnya, saya mendapat inspirasi dari sahabat-sahabat saya yang menceritakan apa yang mereka alami saat itu. Pertama saya bisa menulis sebuah cerpen yaitu ketika saya masih duduk di bangku SD, ketika itu pelajaran Bahasa Indonesia dan guru saya menyuruh untuk membuat sebuah cerpen. Ide dari cerpen itupun terinspirasi dari adik-adik kelas saya yang sedang memainkan kelereng di halaman sekolah. Dengan pasihnyapun saya bercerita di depan kelas tanpa saya sadari ternyata saya bisa dan mendapatkan senyuman terbaik dari guru saya waktu itu. Senang rasanya saya bisa menceritakan apa yang saya tulis. Dari situlah pertama saya bisa menciptakan sebuah tulisan (cerpen).
          Memang, dari saya SD saya sering di ajak membeli-beli buku ke toko buku oleh ibu saya, tak hanya satu pilihan buku yang saya ambil melainkan empat atau lima buah buku. Jika melihat gambar dari sampulnyapun begitu menarik untuk di baca, tak segan-segan saya mengambil empat atau lima buku cerita. Anehnya, buku cerita yang belum di bayar itupun langsung saya baca ketika ibu sedang bercakap-cakap dengan mba yang berada di kasir, sampai mba-mba itu terheran melihat saya. “Aduh adik, rajinnya baca buku, pasti deh juara di sekolahnya.” (Begitu kata mba kasir kepada saya), dan saya membalas dengan senyuman. Sesampai rumahpun saya membaca dan membaca buku cerita tersebut, gambar-gambarnya yang indah, serasa berada di dalam buku itu.
          Beberapa tahun kemudian saya sudah mengenakan seragam putih biru, ikat dua dan di hiasi dengan pita warna biru. Siapa bisa menebak? Ya, lucu dan masih imut-imutnya. Teringat dalam bayang saya waktu itu, mendapat juara 1 lomba menulis cerpen yang di adakan oleh sekolah saya sendiri yaitu SMPN 1 Narmada. Ketika nama saya di panggil, sayapun langsung terdiam tak percaya dengan apa yang terjadi saat itu, sampai teman saya mengagetkan saya mendapat juara pertama lomba menulis cerpen, “Mona.. ayo maju, namamu sudah di panggil tiga kali.” Sayapun bangun dari duduk saya dan berjalan dengan rasa yang “bingung” tak percaya dengan apa yang terjadi. Tapi itulah kenyataan, inilah hobi saya, ini buah dari hobi saya dan inilah karya ciptaan saya. Mona yang bisa menciptakan sebuah cerpen, Monapun yang bisa menciptakan sebuah puisi. Ayo Mona, semangaatttt...!!! J
          Hari minggu biasanya terjadwal untuk hari libur tetapi saya, tidak, karena di hari minggu saya mengisi dengan extrakulikuler sekolah, jam 8 untuk bermain basket sampai selesai, jam sepuluhnya masuk kelas untuk mengikuti mading sekolah. Yang memberi pengarah waktu itu adalah bapak Ruslan Nedi. Beliau adalah seorang yang sangat berjasa, karena ia adalah seorang guru yang mengajar keterampilan dan ilmu jurnalistik, ia juga seorang wartawan pemburu berita. Sangat berjasa bukan? Selain mengajar siswanya, ia juga berjasa kepada masyarakat, memberi informasi melalui koran yang di tulisnya dan lain sebagainya. Dua profesi sekaligus. Setiap ia memberi pengarahan, kadang ia menceritakan pengalamanya dahulu, menceritakan pengalamannya berprofesi sebagai wartawan pemburu berita. Sebenarnya orang tua itu tidaklah sadis jika teman-teman mengenalnya, siapa sih bapak Ruslan Nedi? Pasti yang menjawab mengatakan, “itu guru yang paling sadis yang suka marah-marah tidak karuan.” Hmm, sebenarnya ia tak seperti itu, hanya saja mungkin teman-teman ada kesalahan yang membuat ia berprilaku seperti itu kepada teman-teman. Heran mungkin jika tau sosok bapak Ruslan Nedi itu sebenarnya, sangat polos ketika memberi pengarahan, memberi penjelasan dan lain sebagainya. Satu kata untuk bapak Ruslan Nedi, “terima kasih pak, berkat bapak saya bisa lebih tau mengenai tulis menulis dan dunia wartawan.”
          Waktupun terus berjalan dan berjalan, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, dan  hanya saya yang tidak bisa berganti, “saya ya saya, dan hanya saya, hahaha....” Hingga sayapun mengenakan seragam putih abu-abu, masa-masa yang paling mengindahkan, yang setiap hari setiap waktu tersibukkan dengan pelajaran IPA. Masa yang tak bisa terlupakan, banyak kenangan pula. Di bangku esema, setiap ada lomba menulis cerpen, aku selalu absen mendapat juara tiga besar sampai pernah puisi saya di muat di website anakkreatif www.anakkreatif.org. Mm.. sangat bersyukur dan bahagia puisi saya bisa di muat. Alhamdulillah.... J
          Berjuang dan berusaha, berjuang lagi sampai saya bisa meraih cita-cita saya nantinya. Jangan pernah takut salah dan kalah, karena dari kedua kata tersebut kita bisa belajar untuk memperbaiki diri, untuk membenahi diri menjadi lebih baik lagi. Karena kesuksesan itu di raih dari sebuah (kerja keras/ usaha, kreatifitas, pola pikir yang positif, cerdas dan mampu menghadapi tantangan). Mari kita kejar impian kita, berusaha/ bekerja keras dan berjuang, Insya Allah akan terlaksana dengan baik. Hanya diri kita sendiri yang bisa mengubah perubahan dalam diri kita menjadi lebih baik, jadilah pribadi baik dan jadilah orang-orang pilihan. Menulis bagi saya adalah sesuatu yang bisa merubah saya menjadi lebih berkesan, menulis adalah segala-galanya bagi saya, menulis adalah bagian dari hidup saya, dan dunia saya. Sebelum Anda menulis, cintailah tulisan terlebih dahulu. Tulisan adalah jendela inspirasi duniaku... J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar