Teringat ketika aku selalu di dekatmu,
merasakan suasana romantis bersamamu. Malam terlelap bersama, sampai tebangun
dengan indahnya pagi yang menyapa. Tiap hari ku selalu merawatmu dengan penuh
kasih sayangku, tak jua bisa menghilangkan rindu ini untukmu. Ketika malam
tiba, tertidur bersama mendengarkan irama musik nan indah, di langitpun
terlihat bulan dan bintang yang selalu menerangi malam untuk kita bersama.
Saatku sendiri, kau selalu menjaga dan menemaniku dengan senyuman indah di
wajahmu. Terlihat pipimu yang memerah namun tak semerah darah melainkan nampak
warna pink. Perpisahan terakhir kitapun terasa haru, tak tenang karna akan jauh
darimu. Malam itupun ku terus memandang indah wajahmu, tak bisa lepas karena
malam itu malam terakhir kita bersama. Iringan lirik lagu menambah keeksotisan
malam terakhir kita.
Tak terasa malam sudah larut, akupun
mengajakmu memejamkan kedua mata indah yang terlihat haru-biru akan perpisahan
esok paginya. Dalam gelapnya, dalam indahnya mimpi, sang peri mimpipun datang
memberi mimpi yang indah bersamamu pada malam terakhir itu. Sampai pada
keesokan harinya, sang burung bernyanyi nan merdu membangunkanku. Terasa pagi
yang sangat indah melihatmu di depanku, lalu tersenyum kepadaku, seolah-olah
tak akan terjadi apa-apa di kala pagi itu datang. Namun, tak kupungkiri
perpisahan itu semakin dekat, di mana detik ke menit, menit ke jam menyapa. Ku
terus memandangimu, tak terasa aku kan pergi jauh darimu meninggalkan pulau
kelahiranku. Namun pendidikan mulia menanti dan melambai-lambai padaku. Iapun
tak pernah memperlihatkan kesedihan akan kepergianku, ia hanya tersenyum manis
kepadaku agar aku tak bersedih lagi.
Aku tau, nantinya memang kita akan di
pertemukan kembali. Entah kapan, waktu yang amat lama. Tapi aku berjanji aku
pasti kembali untukmu dan bersama kembali, meniti kehidupan nan indah
bersamamu. Embun kecil dari matakupun menetes ke bajumu yang imut pink itu.
Akhirnya perpisahan itu datang menjemputku, hanya bisa memandangi wajahmu dan
mengatakan aku pergi lama namun tak perlu mengkhawatirkanku karena aku pasti
akan kembali untukmu. Suasana harupun terasa, mengalir deras air mataku yang
tak bisa lagi aku tahan. Selembut kapas terasa tisu yang kau berikan kepadaku.
Aku pasti akan rindu padamu, jauh di mata namun kan selalu teringat di hati
kenangan tentangmu bersamaku. Tak perlu bersedih, karena aku kan selalu menulis
sepucuk puisi kerinduan untukmu. Walau jarak memisahkan kita, namun takkan ada
sepertimu, menjaga dan menemaniku di tiap hari-hariku. Aku sangat rindu padamu,
rindu yang akan terus menggelayut di sanubariku. Tak akan bisa terucap kata
lagi namun hati ini merasakan. Tunggulah aku kembali, bersama dalam pangkuanmu,
tak akan ada yang sepertimu di sini karena rindu ini selalu ada di hari-hariku
yang baru di sini. Tak usah bersedih lagi si pink “kamarku.”
Hahahahahahahahahahaa
Rindu suasana kamarku di rumah, peace ya... !!
^0^ miss u lombok ^0^
=,=
^0^ miss u lombok ^0^
=,=
Oleh: Selfia Mona Peggystia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar