Jumat, 29 Maret 2013

Kekompkan Cheers SMANAR


Kekompkan Cheers SMANAR
Oleh
Selfia Mona Peggystia


Hay..kenalin aku seorang siswa SMAN 1 Narmada. Waktu itu aku duduk di kls XA. Kisah ini berawal sejak aku mengikuti cheers di sekolahku. Ketika itu sekelompok kakak kelas menghampiriku. “Hey dek, mau ikut jadi cheers SMA kita gag??”. “Aku??”, (dengan nada tak yakin). “Ia kamu??”. Buat apa kak. . .dan siapa saja yang ikut? (tanyaku dengan nada pelan). “Gini dek, kan besok ada lomba basket DBL, nahh kalo gag ada cheers, team basket tidak bisa main.
     Makanya negh kakak mau ikutin kamu”. Awalnya aku menolak tapi kalo di pikir-pikir boleh juga tuw ikutan cheers, tambah-tambah pengalaman gitu. . . Jadi waktu itu aku setuju menjadi anggota cheers. Pada saat itu (kak Dhecy, kak Ela, kak Rose, kak Rina, Vivie, Nora, Anggye, Tyaq, dan juga aku) resmi menjadi anggota cheers SMAN 1 Narmada. Dan setelah  itu aku dan teman cheers yang lain di foto  untuk menjadi peserta cheers sekaligus untuk foto ID Card menjadi anggota yel-yel. Waktu itu aku mengira ada pelatih yang akan melatih aku dan teman-teman cheers yang lain, tapi ternyata sama sekali gag ada pelatih.
Aku sempat kecewa karna gag ada pelatih yang melatih aku dan teman-teman cheers. Sehingga aku dan temen-teman memutuskan untuk membuat gerakan sendiri tanpa ada pelatih. Kak Rose yang terpilih menjadi kapten cheers bingung karna gag ada pelatih sama sekali. “Kak, sebenarnya kalo kita ikut cheers kaya gini, sekolah yang nanggung semuanya. Mulai dari sewa palatih, sewa kostum dan lain-lain. Tapi kok anggota cheers sendiri yang nanggung semuanya”. (Ucapku dengan nada kesal). “Ia kak, seharusnya begitu..sekolah yang harus nanggung semuanya, kita samua di sini tinggal tampil aja”. (Tambah Vivie). Yahh seharusnya begitu, emank sekolah yang harus nanggung semuanya, tapi kan tau?? (Ucap kapten cheers sepotong).
Tau apa kak? (timbal Anggye). Udach akh, gag usah di bahas lagi, mending sekarang kita pikirin gerakannya dulu, kalo soal dana besok kita pikirin. (Ucap kak Rose). Dan pada saat itu aku dan taman cheers yang lain mulai berlatih, kebetulan banget negh ada kakak yang pinter ndedance dari SMP, jadi bisa berlatih sama dia. Kak Elapun mulai menyusun gerakannya, berhari-hari kita latian dengan penuh canda dan tawa.
Waktu demi waktu berlalu, hingga pada saatnya aku dan teman cheers yang lain mulai menghafal gerakannya setengah. Waktu itu hari minggu tanggal 2 Januari 2008, aku dan teman cheers yang lain latian di ruang media, tapi sayang waktu itu DVDnya rusak. Kaptenku langsung menyuruh salah satu dari aku dan teman cheers yang lain untuk mengambil DVDnya. Kak Rinapun setuju untuk mengambil DVDnya, kebetulan rumahnya juga dekat dengan sekolah. Beberapa menit kemudian kak Rina datang dengan membawa DVDnya dan latianpun langsung di mulai.
 Aku dan teman-teman terus berlatih  berminggu-minggu dan akhirnya aku dan temen-teman menghafal semua gerakan. Dua minggu sudah aku dan teman-teman berlatih dengan serius. Aku berharap semoga aku dan teman-teman  bisa tampil dengan baek. Amin-amiin… Selesai latian, aku dan teman-teman langsung membahas soal kostum. Mau dapet uang dari mana buat beli kostum , (ucapku dalam hati). Kak Rose yang menjadi kapten langsung mengajak aku dan teman-teman untuk meminta dana dari sekolah. Keesokan harinya pada waktu jam istirahat, kapten cheers langsung meminta aku dan teman-teman untuk berkumpul di perpustakaan.
 Pada waktu itu juga aku dan teman-teman langsung menuju perpustakaan, lalu langsung menuju keruang BP untuk membahas soal dana kepada Pak Suitre selaku wakil kepala sekolah. Kak Rosepun langsung ngomong, “Gini Pak, kami dari anggota cheers sekolah kita, ingin meminta dana untuk membeli kostum buat tampil hari minggu, bisa gag Bapak memberitahukan Pak Kepsek untuk membantu kami? (dengan nada pelan). Yah, Bapak ngerti kalian. Bapak akan berusaha supaya kalian bisa tampil, tapi kalo Pak Kepsek ngasi uang tidak sesuai dengan permintaan kalian, gag apa-apa kan?? (Jawab Pak Suitre). “Iia udah pak, yang penting sekolah ngasi dana aja dulu, nanti kami pikirkan dana selanjutnya. Makasi pak kalo gitu, kami permisi dulu pak” (ucap kak Rose). Yah, semoga sukses ia nak. Iia pak, mari pak. Kami duluan. (Dengan nada serempak).
Beberapa jam kemudian, tanda bel pulang berbunyi. Aku dan teman cheers langsung berkumpul di perpus karena tadi aku dan teman-teman mendapat kiriman sms dari kak Rose. Pak Suitrepun sudah menunggu. “Ini nak, Bapak cuma bisa ngasi kalian 50 ribu per orang, cuman itu yang dikasi Pak Kepsek”. (Ucap pak Suitre). Owh ya pak makasi atas bantuannya. Kami semua sangat berterima kasih kepada Bapak. (Ucap kak Rose). “Iia sama-sama nak, semoga sukses pas kalian tampil besok”. Aminn…(dengan nada serempak).
Pulangnyapun aka dan teman –teman yang lain berencana membeli kostum untuk tampil hari minggu. Jam 3 ntar kita kumpul di sekolah dan kita langsung berangkat membeli kostum, (ucap kak Rose). Sesampai rumah, akupun tidak  langsung makan malah meminta uang untuk membeli kostum. Akupun di kasi uang 150 ribu, yahh..meskipun di kasinya sambil ngomel-ngomel gitu. Berisik banget omelan itu di telingaku. Tapi gag apa-apalah, yang penting dapet uang, hehhe… Berapa lama kemudian menunjukkan jam setengah 3, akupun langsung mandi dan bersiap-siap ke sekolah. Akupun langsung menstrater mio bututku dengan gesitt. Yahh meskipun gag butut-butut amat.
Sesampai di sekolah teman cheers yang lain sudah menunggu, rupanya aku yang paling telat datang. Maklum anak loteng, jauhh. Hehhe… Akupun boncengan sama Nora dan langsung berangkat untuk membeli kostum. Toko demi toko kami kunjungi dan akhirnya kami menemukan kostum yang cocok. Setelah membeli kostum, kami menyempatkan mampir ke mall dulu untuk berjalan-jalan sebentar dan membung penat setelah berlatih. Hari minggupun tiba, aku dan teman cheers berlatih di sekolah dan tidak lama kemudian kami memutuskan untuk beristirahat dulu. Jam demi jam berlalu, aku dan teman-teman semua pergi ke salon untuk di dandani dengan cantik. “Ughh, kenapa harus ada merah-merah gini di pipiku?”, (ucapku). Mana mesti pake lipstick segala lagi, ufhhh…. Tapi ya udalah, yang penting hari ini aku dan teman-teman yang lain bisa tampil maksimal.
 Tak lama kemudian, aku dan teman-teman cheers langsung berkumpul di gedung tempat kami akan tampil. Rasa gugup pun langsung menyerang diriku, aku tak yakin dengan diriku. Dua gelas air Aqua aku minum, akhirnya aku cukup lega dan mulai tumbuh rasa optimis dalam diriku. Cayoo cheers SMANAR..!!! (Suara teriakan dari teman-teman yang mendukung kami). Tiba saatnya anggota yel-yel di panggil, yak..yang akan tampil sekarang yel-yel dari SMAN 1 Narmada, (terdengar di telingaku).
Aku dan teman-temanpun langsung menuju tempat kami tampil. Iringan musik yang mengalun di telingaku, seiring dengan gerakan yang kami tampilkan. Pada saat piramide akan kami tampilkan, ketika itu aku dan Anggye menjadi paling depan. Kak Rina dan Vivie paling atas, waktu kak Rina memulai untuk naik ke punggung teman-teman yang lain. Tak ku sangka kakinya kak Rina kepeleset dan jatuh. Suara teriakanpun langsung membaluti penampilan kami. Perlahan-lahan kak Rina naek lagi dan akhirnya..yeahh SMANAR…!! Gerakan terakhir langsung dengan gaya yang sok imut, sok centil. He he hee… Penampilan kamipun terasa kurang sempurna, karena ada sedikit kesalahan dalam penampilan kami. Tapi anggota cheersku bangga dengan penampilan kami, meskipun ada sedikit kesalahan  tapi yang paling kami banggakan adalah KEKOMPAKAN cheers kami. Cheers yang mandiri tanpa ada pelatih asal team basket bisa main.

Dana yang tak cukup di berikan dari sekolah tapi tetap tampil dengan kemampuan yang kami miliki. Belajarlah dengan mandiri karena akan memberikan pelajaran terbaik dalam diri kita, sesungguhnya dari kesalahanlah kita bisa menjadi lebih baik.

The End




Tidak ada komentar:

Posting Komentar