Jumat, 29 Maret 2013

Study Ekskursie


Study Ekskursie ‘13
AKAFARMA & AKFAR
YAYASAN PUTERA INDONESIA
Malang – Semarang – Bandung – Solo



         Study Ekskursie memang sudah jadi tradisi setiap angkatan dikampusku, Putera Indonesia Malang. Study Ekskursie ini merupakan suatu tour yang bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan yang di programkan oleh Institusi untuk para mahasiswanya. Institusi bertujuan untuk memberikan pelajaran mendalam mengenai cara pengolahan obat yang secara langsung terjun ke pabrik-pabrik. Tak hanya berkuliah saja, yang memberikan mata kuliah sesuai jadwal dengan cara memperhatikan/ menyimak, presentasi, dan praktik di Laboratorium. Namun Institusi mempunyai program sangat baik untuk para mahasiswanya, yang mendorong mahasiswa agar terjun langsung melihat bagaimana proses awal pengolahan obat hingga menjadi obat siap saji.
            Tanggal 25 februari 2013 pukul 19.00, aku dan para mahasiswa yang lain berkumpul di aula kampus untuk di bagikan kelompok. Ada 4 bus yang masing-masing akan membawa kami berpetualang ke pabrik-pabrik. Bus yang kami gunakan tak lain adalah ADIS Tour & Travel. Bus 1 ditempati oleh sebagian mahasiswa AKFAR A, bus 2 ditempati sebagian mahasiswa AKFAR B. Bus 3 merupkan bus campuran dari mahasiswa AKFAR A dan AKFAR B, dan terakhir bus 4 ditempati oleh mahasiswa AKAFARMA.
            Kamipun berangkat dengan wajah-wajah baru yang akan membawa pengetahuan baru untuk kami semua tentunya. Di dalam bus, kami mendengarkan lagu-lagu melo pengantar tidur. Tapi aku sendiri tak bisa tidur karena keasyikan mendengarkan lagu sambil memencet-mencet ponselku. Setelah beberapa lama kemudian, akupun merasakan kantuk yang tak tertahankan. Tak lama kemudian aku tertidur dan menikmati tidurku di sepanjang jalan di dalam bus. Tak enak rasanya tidur di bus, karena tak bisa bebas untuk bergerak, di tambah dengan kaki yang ditekuk membuat tidurku tak begitu pulas seperti biasanya. Malam sudah larut dan mulai terasa kecepatan bus melintasi jalan demi jalan. Aku merasa takut dalam tidurku karena merasakan kecepatan dan lagi merasakan bus itu meleset ke arah kiri jalan, namun pak sopir berusaha mengendalikannya. Setelah aku bangun, ternyata tak terjadi apa-apa, teriakan yang tadi hanyalah mimpi. Ooh alhamdulillah ya Allah, kami semua selamat di perjalanan.
            Pagi buta, kami akhirnya sampai juga di Restoran Taman Sari Solo untuk istirahat mandi, sholat subuh dan sarapan pagi. Pengalaman pertama yang aku alami dalam sepanjang cerita hidupku, menunggu dan berdesak-desakan untuk mandi. Dan itupun aku mandi satu kamar mandi untuk dua orang. Aku mandi bersama Mahmudah, ia tak lain adalah teman satu kosku dan juga teman dudukku di bus. Tak ada pilihan lagi, karena aku mengejar waktu untuk sholat subuh. Setelah mandi, di musholla, sudah banyak mahasiswa lain yang sudah melakukan ibadah solat subuh. Akupun sholat, lalu beberapa lama kemudian bersiap-siap untuk sarapan bersama teman-teman yang lain.
            Kamipun melanjutkan perjalanan ke Semarang, tepat di PT. Sido Muncul sedangkan teman-teman yang berjurusan AKAFARMA melanjutkan kunjungan ke Nissin Biscuit. Tiba di tempat tujuan, kamipun berkumpul untuk mendengarkan ucapan salam dan terimakasih dari salah satu yang bersangkutan di pabrik tersebut. Kami juga diberitahukan bagaimana tata tertib selama berkunjungan di pabrik. Perwakilan dari kampusku pun mengucapkan terimakasih karena telah menerima kunjungan kami dengan baik. Kamipun dipersilahkan untuk masuk dan melihat apa saja yang terjadi dan dilakukan di dalam pabrik. Akupun mencatat hal-hal penting yang aku dengarkan dari pemandu dan apa saja yang aku lihat di dalam pabrik.
            Sekilas tentang PT. Sido Muncul_PT. Sido Muncul ini bermula dari sebuah industri rumah tangga pada tahun 1940, yang dirintis oleh seorang Ibu yang bernama Rakhmat Sulistio dari Yogyakarta. Beliau di bantu oleh tiga orang karyawannya. Beliaupun pindah ke Semarang, pada tahun 1951 didirikanlah perusahaan sederhana dengan nama Sido Muncul. Dan sekarang karyawannya total 3000 lebih jiwa karena semakin berkembangnya pabrik ini. Salah satu yang diproduksi oleh beliau adalah jamu dalam bentuk praktis seperti serbuk, dan lain-lain. Ada 100 jenis produk yang dihasilkan dari pabrik Sido Muncul ini. Secara pasti PT. Sido Muncul ini mempunyai tekad untuk mengembangkan usaha jamu dengan baik dan benar. Tekad inilah yang membuat perusahaan Sido Muncul semakin berkonsentrasi dan inovatif. Selain itu, PT. Sido Muncul juga memiliki agrowisata seluas 1,5 hektar dengan kesejukan udara, ditambah dengan panorama yang begitu menakjubkan membuat dua pasang mata tak ingin lepas untuk melihat-lihat keadaan sekitar. Juga terdapat danau buatan yang sangat cocok untuk berwisata, ada pula hewan-hewan yang dipelihara dan dilindungi, serta dilengkapi dengan musholla yang begitu luas didalamnya. Lahan agrowisata berisikan berbagai macam tanaman obat yang digunakan untuk produksi jamu Sido Muncul. Agrowisata ini terbuka untuk umum, baik untuk kalangan masyarakat dan para pelajar yang kapan saja ingin berkunjung. Agrowisata ini memberikan pengetahuan baru kepada mereka-mereka yang berkunjung, baik itu bagaimana cara budidayanya maupun fungsi serta khasiat dari tanaman obat itu sendiri.
Lokasi pertama yang sedang kami kunjungi merupakan gudang bahan baku simplisia. Yang tak lain adalah dari simplisia yang belum melewati proses, belum dikeringkan. Masa panennya ada yang berjarak satu tahun. Di gudang ini terdapat 150 jenis simplisia, simplisia yang di manfaatkan adalah rimpang (jahe, laos), daun (mint, sirih), biji dan lain sebagainya. Bahan-bahan yang digunakan disini berasal dari suplayer dari petani. Ada 3 hal pengujian bahan-bahan yang akan digunakan. Pertama yaitu, berdasarkan kebenaran. Kebenaran disini dimaksudkan adalah kebenaran bahan yang sesuai untuk di pesan, diantaranya (aroma, dan zat-zat yang beda yang terkandung dalam simplisia). Yang kedua adalah empiris yang digunakan secara turun-temurun. Terakhir yaitu kebersihan. Kebersihan yang dimaksud ialah bersih dari kotoran dan bakteri, dan untuk pengujiannya langsung dibawa  ke Laboratorium. Kadar air yang sesuai untuk digunakan yaitu 10%. Penggunaan air disini untuk proses produksi, untuk pelarut suplemen dan untuk maserasi. Air yang digunakan adalah air yang sudah dikondisikan, yang bagus dan berstandar. Setelah bahan sudah melalui proses pembersihan, kemudian disimpan di tempat yang terhindar dari kotoran dan bakteri supaya bahan aktif dari bahan tersebut tidak hilang. Ada beberapa contoh bahan yang sering digunakan yaitu, buah kemukus, rumput teki, bunga cengkeh, kunyit, dan masih banyak lagi. Tempat gudang simplisia juga harus selalu bersih, baik itu lantai dan semua yang ada dalam gudang tersebut. Oleh karena itu lantai selalu dibersihkan supaya tetap bersih dan terhindar dari jangkauan kotoran dan bakteri. Didalam gudang bahan baku simplisia, juga memiliki beberapa tahapan/ proses yang dilakukan oleh para karyawan, diantaranya memilih bahan/ simplisia yang akan dipakai. Misalnya ranting kayu manis, yang dimanfaatkan kulitnya dan melalui proses penggilingan mesin gabah. Produk cair sendiri diracik dengan ramuan supaya menjadi ekstrak. Hasil dari penggilingan gabah, kemudian dilakukan sortasi dan pencucian. Kadar air yang digunakan ialah 10%. Bahan yang digunakan harus dalam kondisi segar, supaya aroma dan rasa masih tetap ada. Sortasi juga dilakukan pada biji-bijian dengan mesin sederhana. Setelah itu, bahan lalu di oven diruang pengovenan.
Lokasi kedua yang kami kunjungi yaitu gudang bahan baku non simplisia. Disini tersimpan bahan tambahan seperti (susu, krimer, madu, telur, dan lain-lain). Mutu bahan tambahan termasuk susu yang memiliki kadar protein dan sudah teruji kualitasnya. Susu yang digunakan untuk bahan tambahan yaitu susu dari SGM dan Indomilk. Bahan tambahan tersebut sudah sesuai dengan pesanan kriteria dan kategori, dan harus dilakukan pengecekan selanjutnya. Standar bahan tambahan yang digunakan sesuai dengan penggunaannya. Sedangkan untuk krimer digunakan dari produk Jingerty yang memang mengandung krimer. Di gudang ini juga tempat proses pengemasan. Pengemasan disini yaitu pengemasan primer yang merupakan proses pertama kali dalam kemasan/ sachet. Biasanya berbentuk serbuk dan menggunakan mesin lama. Tetapi jika di pabrik modern, mesin yang digunakan tentunya yang jauh lebih modern. Salah satunya yaitu mesin monoline yang cukup efektif karena manual. Contoh dari produk yang sudah dalam kemasan seperti, (jahe wangi, STMJ, dan jamu anak sehat). Selain pengemasan primer, tentunya ada pengemasan sekunder yang merupakan lanjutan dari pengemasan primer. Yaitu dilanjutkan dari sachet ke dalam kemasan yang lebih besar. Setiap kemasan besar ada 5 sachet isi jahe wangi dan dikemas dalam 8 sachet jahe wangi kecil. Pada pengisian sekunder ini, terlebih dahulu dilakukan pengecekan apakah ada cemaran atau tidak. Jika kasusnya berat dan tidak bagus langsung di tolak dan dilihat kasus per kasus.
Setelah 2 gudang yang kami kunjungi, ada tempat bagian penelitian produk. Diantaranya, yang pertama adalah Laboratorium Formulasi. Laboratorium ini untuk membuat formula/ resep-resep, biasanya yang membuat itu sendiri adalah tenaga farmasi. Tugas dari mereka adalah mengotak-atik untuk membuat sediaan baru atau penemuan baru. Salah satunya adalah rasa baru yang harus dikembangkan untuk produk kuku bima. Kuku bima sendiri memiliki 8 rasa yang sudah dikembangkan. Selanjutnya, Laboratorium Produksi yang merupakan Laboratorium Replika yaitu untuk uji coba dalam skala laboratorium/ skala kecil, dilakukan dimesin pabrik dalam bentuk kecil. Kemudian ada juga Laboratorium Instumentasi yang berfungsi untuk menganalisa kandungan zat aktif. Di laboratorium ini peralatan yang dipakai adalah peralatan modern. Untuk mendeteksi ada tidaknya cemaran bakteri biasanya dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi. Tentunya dengan pengecekan sampel, yang bertujuan untuk keamanan bila dikonsumsi. Untuk mengetahui kadar kadaluarsa suatu produk dilakukan di Laboratorium Stabilitas. Uji stabilitas ini ada yang sampai 2 bulan masa edarnya, tetapi itu setelah ada hasil. Hasil yang dimaksud adalah pengujian sampel, dicopy dan di cek kadar kadaluarsanya. Dan yang terakhir Laboratorium hewan, yang biasa digunakan untuk pengujian mencit yang di takani oleh dokter hewan sendiri.
Fasilitas lain yang tersedia diantaranya, ruang waiting sampel yang berfungsi untuk mengetahui stabilitas apakah masih aman atau tidak produk yang sudah dipasarkan, dan akan tetap dilakukan pengecekan. Produk yang sudah jadi dan dikemas dikumpulkan di Gudang Bahan Pengemasan. Ada pula Ruang Antara yang berfungsi untuk mengecek kembali/ quality control produk, yang bertujuan untuk mengontrol rasa suatu produk. Misalnya produk tersebut tidak boleh terlalu manis, asin, dan lain-lain. Lokasi terakhir yaitu Pabrik Kuku Bima. Disini kami melihat karyawan-karyawan yang sedang melakukan pengemasan dan pengecekan produk kuku bima. Ada beberapa macam rasa yang telah dikembangkan, yaitu rasa anggur, original, susu soda dan masih banyak lagi.
Terakhir kami diajak berjalan-jalan ke agrowisata untuk melihat-lihat berbagai macam tanaman obat dan hewan yang dipelihara dan dilindungi disana. Pertama masuk, yang aku lihat ada beberapa tanaman obat dan juga ada binatang yang dipelihara disana. Seperti di tempat wisata kebun binatang rasanya melihat harimau yang begitu ganasnya dengan aungan yang terdengar ingin menyantap mangsanya. Lingkungan yang sangat bersih dan terawat membuat aku merasa sangat bersahabat dengan semua budidaya agrowisata. Di tambah dengan sapaan udara yang sejuk dan waoow danau yang sangat indah. Ternyata yang aku lihat adalah danau buatan yang tadi aku sebutkan di paragraf di atas. Sungguh indah dan tak ingin membuang waktu sekejap untuk mengambil foto bersama teman-teman. Aku sangat menikmati petualanganku. Terlihat juga dari wajah mahasiswa-mahasiswa lain yang sangat menikmati panorama agrowisata. Diaula depan danau, kami semua berkumpul untuk mendiskusikan sekilas apa saja yang sudah dilihat dan didapatkan selama berjalan-jalan dipabrik. Dan mungkin ada hal-hal yang belum jelas dari pemandu, disinilah kami semua diberikan kesempatan untuk mendiskusikan semuanya. Ada beberapa mahasiswa yang aktif bertanya, namun bukan rezeki buatku karena aku beberapa kali ingin bertanya tapi tak jua mendapatkan kesempatan. Puncak acara, perwakilan dari kampusku mengucapkan banyak terimakasih atas diterimanya kunjungan kami semua, dan pemberian bingkisan dari kampusku untuk PT. Sido Muncul. Begitu pula salah satu orang yang bersangkutan dari Sido Muncul memberikan para mahasiswa bingkisan untuk sedikit jadi buah tangan. Tujuan semua ini adalah untuk melengkapi pemahaman tentang tanaman obat dari bahan segar hingga menjadi bahan jadi. Juga untuk menutupi kekurangan mahasiswa sehingga menjadi lebih paham dan membawa pengetahuan baru dari apa yang didapatkan dari PT. Sido Muncul.
Tak terasa adzan sudah berkumandang ketika aku masih berjalan-jalan untuk melihat panorama agrowisata. Akupun langsung menuju musholla bersama teman-teman yang lain untuk menunaikan ibadah sholat dzuhur. Lekas sholat dzuhur, aku dan yang lainnya kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan. Kali ini kami akan berwisata ke bangunan kuno yakni Lawang Sewu.
Sesampai di tempat tujuan, aku melihat bangunan kuno tua yang banyak diceritakan tentang kemistisan gedung tersebut karena sudah lama tak dihuni. Lawang Sewu merupakan bangunan kokoh tua yang dulunya adalah stasiun kereta api di Semarang. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907, terletak di bundaran Tugu Muda Semarang, Jawa Tengah. Ketika aku memasuki bangunan tersebut, aku terheran dengan bangunan yang begitu kokoh, eksotis dan mempunyai dua menara yang menjulang, jendela tinggi besar berjajar dengan rapinya, serta barisan pintu-pintu. Aku bertanya-tanya mengapa bangunan ini dinamakan Lawang Sewu ? Dan hari itu juga aku mengetahui kejelasan tentang nama dari bangunan tersebut. Lawang yang berarti pintu, Sewu berarti seribu. Yaah “Pintu Seribu”, namun setelah berjalan-jalan dengan dikawal oleh pemandu wisata ternyata pintunya bukan seribu melainkan lebih dari seribu. Ruang pertama yang kami kunjungi adalah tempat dimana peninggalan sejarah Lawang Sewu, dimana disana tersimpan gambar-gambar zaman dahulu seperti Proses Pemugaran Lawang Sewu, Pembersihan Batu Granit, Blue Print Lawang Sewu, dan masih banyak lagi yang belum disebutkan. Lawang Sewu ini juga pernah digunakan untuk syuting film Ayat-ayat Cinta. Salah satu ruangan pernah digunakan untuk Kantor Dokter dan Rumah Sakit di film Ayat-ayat Cinta sendiri. Hmm ternyata menarik yaa dan sangat mendunia menurutku, karena dengan syuting film Ayat-ayat Cinta masyarakat diluar negeripun tahu tentang keberadaan bangunan Lawang Sewu ini. Kemudian kami terus berjalan mengelilingi bangunan tua ini, ada beberapa ruangan yang gelap dan bocor disana-sini dan memancarkan aroma mistis. Namun meskipun begitu aku dan teman-teman menyempatkan diri untuk berfoto disana.  Rugi rasanya jika tak berfoto, karena sudah jauh-jauh datang dan ingin melihat langsung kondisi bangunan kokoh ini. Bangunan yang eksotis ini juga memiliki ruang Penjara Bawah Tanah. Penjara Bawah Tanah ini ada dua, yang pertama Penjara Berdiri dan yang kedua Penjara Duduk. Penjara Berdiri memiliki kurang lebih 6 ruangan, dimana satu ruangan berisikan 5 orang, dan ruangannya pun sangat sempit. Bentuk ruangan seperti persegi panjang. Beda dengan Penjara Duduk yang memiliki banyak ruangan, setiap ruangannya mempunyai 15 kotak ruangan yang berbentuk persegi dan sangat sempit. Hanya 1 orang saja yang di penjara di Penjara Duduk Bawah Tanah ini. Hmm sangat menyiksa dalam bayanganku. Namun, aku sebenarnya tak berani masuk ke Ruang Bawah Tanah karena firasatku tak enak, takut terjadi apa-apa denganku. Aku memilih menunggu rombonganku diluar bersama teman-teman yang tak berani masuk juga. Semua tentang Penjara Bawah Tanah tadi, aku mengetahuinya karena langsung bertanya kepada salah satu temanku, tentang apa saja yang ada dan pernah terjadi di penjara menyiksa tersebut. Sekarang gedung ini masih dalam proses pembenahan, dan tak akan dibiarkan kosong lagi. Gedung yang berakstektur ini akan dijadikan pusat kerajinan dan suatu ikon Jawa Tengah, yang diharapkan untuk tempat berwisata, baik dalam negeri maupun luar negeri. Jadi, Lawang Sewu ini patut untuk dijaga, dilindungi dan dilestarikan.
Begitulah petualangan keduaku di Lawang Sewu. Next, melanjutkan perjalan ke Bandung. Di perjalanan, aku terkesan dengan Green Hill Hollywood Bandung. Kereen, “begitu kekagumanku waktu itu”. Bangunan yang begitu unik menurutku karena letaknya di gunung, jika dilihat dari jauh sangatlah indah apalagi menuju kesana. Tak terbayang keindahan yang sebenarnya. Apalagi sapaan udara di Bandung sangatlah dingin, hampir sama dengan Kota Batu Malang. Sepanjang perjalanan aku melihat panorama yang beda, yaah namanya tumben ke Bandung. Mmm banyak yang diceritakan oleh pemandu wisata di bus kami. Kenalin ya nama pemandu bus kami teteh Lingling, dia bercerita sangat banyak tentang Kota Kembang Bandung. Mengapa Bandung dinamakan Kota Kembang ? Pasti dalam bayangan kita banyak tanaman bunga, namun dalam faktanya memang Kota Kembang yang sangat cocok untuk berwisata, shopping, dan mmm ini nih yang paling weenak, kulinernya. “Begitu teteh Lingling bercerita”. Waah jadi ga sabar buat makan lagi setelah dengerin cerita kuliner dari teteh Lingling. Namun, makan menjadi ajang kedua waktu itu, karena kami melanjutkan perjalanan ke PT. Indofood.
Ada dua rombongan yang menuju ke PT. Indofood, yapzz bus kami ikut rombongan AKAFARMA. Sedang bus 1 dan 2 menuju Museum Geologi. Setibaku di PT. Indofood, kami disambut dengan sangat welcome disana. Pabrik ini sangat mewah menurutku, karena kami dipersilahkan duduk di Ruang Auditorium yang begitu resmi untuk diperkenalkan sekilas tentang PT. Indofood. Sebelum memasuki Ruang Auditorium, kami semua menyempatkan foto bersama sebagai ajang dan kenang-kenangan di PT. Indofood. Kamipun dipersilahkan untuk memasuki Ruang Auditorium. Tak lama kemudian setelah kupingku lama mendengarkan lagu bayi yang berulang-ulang yang mungkin itu judulnya “Promina”, lalu kembali dikejutkan oleh sapaan yang bersahabat dari sang MC. Kemudian menjelaskan sekilas tentang PT. Indofood dan segala yang bersangkutan dengan pabrik tersebut. Rasanya seperti di dalam bioskop ditayangkan seputaran awal perjalanan PT. Indofood hingga saat ini. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ini sendiri berlokasi di Jln. Raya Caringin No. 353 Padalarang Bandung, didirikan pada tahun 1971. Kemudian pada tahun 1993, pabrik ini dimulai dari Jakarta kemudian dipindah dari Ancol ke Padalarang. Luas pabrik ini 3,6 hektar. Pabrik ini mempunyai komitmen untuk menghasilkan produk makanan yang bermutu, aman dan halal untuk dikonsumsi. Devisi dari makanan bernutrisi ini, untuk mengembangkan produk untuk konsumen yang berkebutuhan khusus. Produk yang sudah dipasarkan yaitu Promina dan SUN. Indofood CBP telah meraih beberapa penghargaan. Sebagai wujud dukungan, pabrik ini telah memperoleh beberapa sertifikat. Telah diakui oleh Internasional seperti yang ada di logo (UNICEF, USAID, dan masih ada lagi yang lainnya). Begitulah sekilas yang aku tonton dari tayangan yang di tayangkan saat itu.
Next, kami dibagi menjadi 2 kelompok untuk masing-masing berkeliling melihat proses awal dibuatnya produk yang ada di pabrik. Kelompokku kemudian menyusul kelompok pertama yang sudah menuju tempat proses dan pengolahan. Kami di pandu oleh sang MC yang memang cuap-cuapnya sangat penting untuk kami semua. Namun kami hanya bisa melihat dari jendela luar saja, tak bisa langsung memasuki area, karena perlu menggunakan jas Laboratorium khusus dan alat-alat perlengkapan lainnya. Sejarah Promina (Produk Milik Nasional), sebagai bentuk kepedulian gizi di Indonesia. SUN sendiri (Sari Usaha Nusantara) yang dulunya berada di Surabaya, kemudian di produksi di Ancol dan di pindah ke Padalarang. Vitamin yang digunakan untuk Promina, nutrisinya berbeda-beda sesuai kebutuhan bayi. Baik itu dari tekstur, cakupan gizi bayi, dan tentunya supaya membantu pencernaan bayi dengan baik. Sumber vitamin diambil dari bahan alami seperti dari beras. Juga ada yang di order langsung dari Eropa. Produk ini dilakukan melalui ekstraksi, pengeringan yang diambil dari rasa daging. Bahan baku berasal dari bahan natural yang asli, salah satunya adalah ayam yang sudah melalui proses ekstraksi dan pengeringan. Bisa dalam bentuk mentah, lalu dihancurkan dan kemudian dimasak. Tentunya harus lulus pengujian. Ada 3 warna yang menandakan lulus pengujian suatu bahan. Yang pertama warna merah itu tidak sesuai dan langsung dikembalikan ke suplayer tempat pemesanan langsung bahan. Warna kuning sendiri yang belum lulus pengujian, dan terakhir warna hijau yang telah lulus pengujian. Bahan tambahan yang digunakan juga berbagai macam, yang pastinya natural untuk bayi. Seperti bimoli dan simas yang di olah langsung dari hasil perkebunan teh dan sawit. Produk ini juga memiliki berbagai rasa diantaranya ada rasa daging, brokoli, dan buah-buahan. Buah yang digunakan yaitu buah apel yang berasal dari bahan tropis yang sudah mengalami proses penyaringan/ ekstraksi. Jika apelnya berasal dari apel Malang tidak bisa digunakan, karena terlalu asam untuk bayi. Produk ini murni, natural, tidak menggunakan pengawet karena memang di buat untuk makanan bayi. Bahan pertama harus melalui proses ekstraksi, pengeringan seperti yang sudah dijelaskan pada kalimat sebelumnya. Setelah itu bahan berbentuk flake sheet, lalu dihancurkan. Untuk mengawetkan bahan yang dihancurkan sebelum menjadi bubur tentunya tidak menggunakan pengawet apapun, murni dan natural, tetapi harus terhindar dari oksigen dan air. Karena jika terkena oksigen maupun air, bahan akan rusak dan mengandung mikroba. Maka dari itu harus disesuaikan dengan kadar dari awal sampai tanda dibuat, blok untuk mengawetkan dibawah kadar 3%. Pabrik makanan bayi ini juga memiliki beberapa Laboratorium untuk pengujian produk. Diantaranya Laboratorium Kimia untuk pengujian nutrien, Laboratorium Mikrobiologi untuk mengetahui bakteri yang ada di dalam produk, baik itu bakteri ecoli maupun stapilococcus. Laboratorium yang ada di pabrik ini sudah diakui untuk bisa diperiksa diluar perusahaan. Adapun cara-cara untuk menjaga produk dalam bentuk fisik, yakni melalui komunitasi. Ada 4 proses tahapan, yang pertama proses kepada konsumen, kedua Promina/ SUN dibuat dengan Top Mine melalui proses sosialisasi makanan kepada konsumen. Yang ketiga formulasi dari produk, dan terakhir Segi Marketing maupun Segi Industri. Produk-produk yang sudah beredar dan dipasarkan dari hasil PT. Indofood ini berbagai macam, seperti (Sarimi, Indomilk, Chitato, Jet Zet, Trenz, Qtela, SUN, Promina, Pop Mie), bumbu dapur juga termasuk buatan dari Indofood (Racik, Saos, Kecap, Simas, Palmia, dan lain-lain). Indofood ini juga berhubungan langsung dengan Indomaret, dimana Indomaret adalah saudara dari Indofood yang menyediakan berbagai macam produk Indofood untuk diperjualkan kepada konsumen. Baru tau cerita keluarga Indofood dengan Indomaret ini, lumayan menarik dan sangat menguntungkan. Hehee....
Usai berkeliling dan melihat-lihat situasi di pabrik, kami semua dihidangkan produk Mie terbaru untuk bayi yakni Promina Sup Mie dan Biskuit SUN dan Promina. Hmm tau aja kalau isi perutku kosong, tak apalah mencicipi mie bayi meskipun itu sedikit namun aku puas dengan apa yang aku dapatkan di PT. Indofood, banyak pengalaman dan pembelajaran yang aku dapatkan dan tentunya sebagai bekalku ketika hendak bekerja nanti. Next, melanjutkan diskusi dengan apa yang telah kami dapatkan dan mungkin ada hal-hal yang masih belum dipahami. Dalam diskusi tersebut, kami diberikan kesempatan untuk menanyakan suatu hal yang belum jelas dan belum dipahami. Akupun tak mau membuang kesempatan waktu itu, dan langsung bertanya. Tujuanku ya tak lain untuk menambah bekal pembelajaran supaya lebih jelas dan lebih memahaminya. Ini nih hasil petualanganku yang ketiga, sangat menarik bukan ? J Akhir acara ucapan terimakasih yang tak terhingga dari perwakilan dosen di kampusku, dan ucapan terimakasih dari salah satu orang yang bersangkutan di PT. Indofood atas kunjungan kami. The last, kami diberikan buah tangan yang berisikan Sup Mie dan Biskuit bayi yang tadinya dihidangkan untuk kami semua. Thanks buat PT. Indofood and bye-bye.....
Kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan makan siang dan setelah itu menuju BPOM. Balai Badan Pengawas Obat dan Makanan di Bandung. Setiba di tempat, kami di persilahkan masuk dan dipersilahkan duduk di ruangan yang sudah disiapkan. Aku bersama teman-teman duduk di perapian kursi agak belakang, karena saat itu aku merasa kelelahan dan mengantuk. Yaah linglungan sampai akhirnya tak konsen untuk mendengarkan apa saja yang dijelaskan mengenai BPOM. Teringat sepintas tentang BPOM yang fungsinya untuk mengkoordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPOM. Juga memantau pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang pengawasan Obat dan Makanan. Begitu sekilas yang kudengarkan waktu itu. Kembali lagi kami dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melihat-lihat apa saja yang ada di BPOM, seperti ruang Laboratorium, dan masih banyak ruangan yang lupa aku catat. Berkeliling dari ruangan ke ruangan yang masing-masing memiliki fungsi dan tentunya memiliki masing-masing koordinator. Ketika memasuki ruangan, dimana ruangan itu tempat penyimpanan makanan-minuman, dan segala barang yang tidak pantas untuk diedarkan karena sudah lebih dari tanggal kadaluarsanya. BPOM sendiri akan langsung membawa barang tersebut ke pengadilan karena memang tak layak untuk di konsumsi. Ternyata banyak yang secara diam-diam mengedarkan barang yang tak pantas untuk diedarkan, ini salah satu koruptor yang sama sekali tak punya pikiran, hati nurani mengedarkan yang tak pantas untuk diedarkan, hanya memikirkan keuntungan saja. Disinilah tugas BPOM. Bergerak langsung dan menindaklanjuti hal-hal semacam tadi. Guna untuk mengendalikan mutu, keamanan dan khasiat, serta pemanfaatan produk Obat dan Makanan. Juga tercegahnya resiko penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya sebagai akibat pengelolaan yang tidak memenuhi syarat. Begitulah tugas dari BPOM. Kami semuapun kembali menuju ruangan untuk membahas apa saja yang telah kami lihat selama berkeliling di BPOM, apakah ada hal-hal yang belum jelas dan perlu untuk di diskusikan. Disitulah kami semua diberikan kesempatan untuk menanyakan langsung apa saja yang belum kami pahami. Ada beberapa mahasiswa yang bertanya dan langsung diberi penjelasan lebih mendalam. Hmm aku cuma mendengar dengan kondisi yang sangat-sangat mengantuk, ingin rasanya hari itu cepat usai karena rasa capekku tak tertahan lagi. Akhir acara seperti biasa ucapan terimakasih dari perwakilan dosen di kampusku kepada BPOM, begitupun sebaliknya.
Next, on the way at hotel Bumi Makmur Indah, Bandung. Hmm I’am coming, rasanya ingin cepat sampai di hotel dan ingin segera bermanja-manja di bad yang empuk dan bantal yang buat aku nyaman untuk beristirahat. Sepanjang perjalanan di bus, teteh Lingling tak berhenti untuk cuap-cuap seputaran Kota Kembang Bandung. Apalagi cuap-cuapnya mengenai kuliner yang nantinya akan dihidangkan di hotel, mmm gak sabaran nih ingin hantam apa yang akan dihidangkan di hotel. Tak puas cuap-cuap masalah kuliner, kini teteh Lingling bercerita kembali mengenai hotel yang akan kami lewati. Yupzz namanya hotel GH Universal Bandung yang lokasinya di daerah Setiabudi, dimana hotel tersebut pernah dijadikan tempat syuting vidio klip dari salah satu Band paling terpopuler di Indonesia. Mau tahu siapa ? Hmm ini nih Band yang membuat semua penggemar terpikat dengan suaranya yang sangat khas dan mendunia, NOAH Band tentunya. Selain NOAH, ada juga penyanyi terkenal yang pernah syuting vidio klip di hotel yang sangat mengagumkan itu. Itu lhoo penyanyi yang sering melontarkan kata “sesuatu yaah”. Pasti udah tau nih siapa dia, yaa mantan kekasih dari Anang Hermansyah, siapa lagi kalo bukan teteh Syahrini dengan judul lagunya Memilih Aku. Ada satu lagi nih yang kami lewati disepanjang jalan Kota Bandung, yakni hutan yang pernah djadikan tempat syuting semasa kecil Sherina Munaf. Waauw bisa melihat langsung yaa, meskipun hanya didalam bus ketimbang tak pernah melihat sama sekali. Pertualangan yang sangat menarik yaa perjalanan di Bandung seperti cerita film Petualang Sherina, hahaa....
Tiba di hotel, kami semua mengambil kunci kamar masing-masing sesuai kelompok yang sudah dipilih. Akhirnya merasakan tidur di bad lagi, ooh enaknyaa. Setelah aku merapikan barangku dan mengobrol-ngobrol sedikit dengan teman kamarku, akupun langsung mandi supaya tetep fresh. Waktu maghrib telah berkumandang, langsung saja aku menunaikan sholat maghrib dan setelah itu langsung menuju meja makan yang sudah dipersiapkan bersama teman-teman yang lain. Usai semuanya, aku kembali ke kamarku untuk beristirahat karena merasakan capek. Dengan menonton televisi sambil berbaring diatas bad membuatku terhibur dengan acara Opera Van Java, pemain yang begitu kocak dan sangat melucu membuatku tak tahan untuk tertawa. Tak lama kemudian aku tertidur pulas.
Adzan subuh yang kudengarkan di telingaku membuatku bangun dan langsung menuju kamar mandi, tak lain untuk mandi dan langsung menunaikan ibadah sholat subuh. Waktu sudah menunjukkan jam 7, aku bersama teman-teman satu kamarku menjadi yang nomor satu hadir di meja makan, karena memang sudah ada yang memanggil dari mikropon, yaah begitulah mahasiswa yang rajin, jadi selalu tepat waktu jika sudah ada yang memanggil, apalagi kalau perut sudah keroncongan. Hehee... Usai sarapan, aku berjalan-jalan di seputaran halaman depan hotel bersama teman-teman. Tak lain untuk melihat-lihat baju kaos asli bandung, pikirku tadi cuma melihat saja tapi ternyata beli juga, hmm bolehlah jadi oleh-oleh buat kedua adek tercinta. Aksi tawar menawarpun berlangsung, ramai dan pembelipun terlihat memaksa untuk menawar harga semurah mungkin. Begini nih kalau sudah belanja, pada pinter semua, capcay deh buat aku dan teman-teman yang lain, eeh salah yaa, jempolan maksudku. Yaah teringat lagi dengan masakan kesukaanku, capcay. Yayayaa... babe ooh babe, jadi teringat capcay yang paling enak buatannya. The last, kami semua packing barang ke bus lalu melanjutkan perjalanan ke Susu Lembang Kencana.
Kini dalam bayanganku adalah menikmati segelas susu murni yang langsung dari peternakannya. Banyak teka teki dalam pikirku bagaimana suasana Susu Lembang yang berlokasi di Jalan Raya Lembang no. 303 Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Suasana pagi yang sangat dingin, jalan yang berkelok seperti jalan ke Paralayang di Batu, Malang. Udaranyapun seperti di Batu dan tentunya panorama pagi yang sangat indah. Di sisi jalan banyak kelinci yang lucu untuk dijual, ada juga yang menawarkan sate kelinci. “Aduuh kasian kelinci lucu begitu di jadiin sate, gak sanggup mending untuk dipelihara aja”, bathinku sedih. Tak lama, kami pun sampai di tempat tujuan, Susu Lembang. Aku dikejutkan oleh tempatnya yang begitu santai, sangat cocok untuk anak tongkrongan seusiaku. Keindahan tempat yang dekat dengan pegunungan membuat suasana sangat sejuk dan merasa betah ingin berlama-lama berada disana. Akupun langsung memilih tempat duduk diluar supaya menikmati indahnya suasana bersama teman-teman. Namun tak beruntung bagiku memilih duduk diluar, karena sama sekali tak mendengarkan apa saja yang dijelaskan oleh pemilik Susu Lembang saat itu. Aku hanya tercengang melihat Bapak yang berpostur tubuh agak gendut itu cuap-cuap lalu tak lama tersenyum, begitu seterusnya. Sangat malang nasibku tak bisa mendengarkan apa yang dijelaskan oleh bapak yang sebentar menjelaskan sebentar pula tersenyum untuk kami semua yang ada di sana. Waktupun terus berjalan hingga acarapun selesai. Kami semua dipersilahkan untuk mencicipi khas susu murni Lembang itu, tetapi aku sendiri tak mau mencicipi karena aku tak suka susu murni, tak seperti bayanganku tadi. Alhasil dari teman-temanku ada yang pusing sampai muntah setelah meminum susu itu. “Waah, syukur alhamdulillah aku tak mencobanya. Firasatku memang benar dan aku juga tak suka susu murni yang menurutku rasanya aneh karena kemurniannya”. Ucapku setelah melihat teman-teman yang pusing dan ada yang muntah. Susu Lembang ini juga tak hanya menyediakan susu murni dalam bernacam rasa saja, melainkan tersedia berbagai menu seperti roti bakar, ketan bakar, kentang dan sosis goreng, juga nasi goreng. Yang unik ditempat itu adalah makanan dari daging kelinci, kambing dan juga sapi. Selain itu tersedia track untuk berkuda dan sebuah wahana flying fox untuk permainan anak-anak. Jadi tempat ini bukanlah peternakan melainkan tempat refreshing bagi orang Bandung maupun luar Bandung, terutama ketika akhir pekan. Waah seru yaa jika menjadi orang Bandung, bisa mencicipi menu dan wahana setiap akhir pekan. Jadi kepengeen, hehee...
Yaapz, kali ini waktunya shopping ke Ciwalk/ Cihampelas Bandung. Mulai merogah-rogah dompet melihat duit untuk berbelanja. Hmm tancap gas untuk berkeliling selama 2 jam di daerah sekitar Ciwalk. Begitu turun dari bus, aku dengan teman-temanku langsung berkeliling mencari toko demi toko, mencari barang yang bagus untuk kujadikan oleh-oleh, tentunya buat keluarga di Lombok. Meskipun jauh masih bisa paket-memaket, hehee. Berjalan dan terus berjalan mencari toko yang tadinya aku lihat menarik ketika melewatinya selama di dalam bus. Huuh akhirnya ketemu juga tokonya, “tekasku sambil menghela nafas”. Segera saja aku memilih tas yang pantas untuk mama tercinta dan bibiku. Kini uangku di dompet mulai berkurang karena membeli tas. Usai itu, kami berjalan lagi, masih di seputaran Ciwalk, di jalan demi jalan yang kutemui tak lain adalah teman kampusku yang sibuk mencari oleh-oleh. Ada beberapa yang mencuri kesempatan untuk berjalan dengan pacarnya, wauuw romantisnya. Kemudian aku menuju Ciwalk, dimana Ciwalk tersebut merupakan mall terbesar di Kota Bandung. Ketika memasuki mall, aku tercengang dengan perbedaan yang lain dari mall-mall sebelumnya. Gaya arsitektur yang langsung dengan alam sangat menarik buatku untuk berjalan-jalan siang itu. Lantai demi lantai kulalui, toko demi toko kuhampiri dan yaah aku menemukan baju yang menarik untukku, kurogoh uangku didompet dan langsung membayarnya. Huuh ternyata capek juga yaa, waktu menunjukkan setengah 2 siang, kupercepat langkahku untuk kembali ke tempat bus di parkir. Layaknya dikejar hantu, aku mengejar waktu bersama teman-temanku, karena takut ketinggalan bus. Wuuu shopping tercepat yang pernah ku alami dalam sepanjang cerita hidupku. Rasa capek yang bertubi-tubi pun menghampiriku. Langsung ku rapikan belanjaanku dan ku duduk di bus untuk beristirahath sejenak. Rasanya ingin kembali ke hotel untuk berbaring mengumpulkan tenagaku kembali. Setelah lama berdiam di bus, akhirnya satu persatu teman dari rombongan busku balik dengan membawa hasil belanjaannya. Cewek terutama yang mengutamakan shopping. Perjalanan pun dilanjutkan untuk makan siang di salah satu restoran di Bandung. Menu yang begitu lezat ku santap siang itu, karena perut sudah tak bisa menahan lagi. Usai makan siang, lalu ku menunaikan ibadah sholat dzuhur di Musholla restoran tersebut dengan teman-teman yang lain.
Perut sudah terisi, kewajibanpun sudah terlaksana, lega kurasakan ketika sudah kembali duduk di dalam bus. The last di Bandung, kami berkunjung ke tempat wisata Saung Angklung Udjo. Saung yang berarti bambu. Saung Angklung Udjo ini merupakan tempat pertunjukan, pusat kerajinan tangan dari bambu yang dikunjungi oleh turis lokal dan mancanegara. Tidak hanya turis yang mengunjungi Saung Angklung ini, melainkan pelajar dan mahasiswa seperti aku dan teman-teman yang lain berkunjung hari itu juga. Dengan suasana tempat yang sejuk dan dikelilingi pohon-pohon bambu, semua interior dari bambu sampai dengan alat musik dari bambu. Saung Angklung Udjo terletak di Jalan Paduska No. 118, Bandung. Angklung adalah salah satu alat musik tradisional khas Jawa Barat yang terbuat dari bambu, juga sebagai warisan budaya dunia. Tempat ini memiliki lahan parkir yang begitu luas, toko cendramata, toilet dan tempat pembuatan angklung. Pertunjukan yang sangat menakjubkan ku lihat saat itu. Acara tidak hanya diisi oleh pertunjukan angklung, tari-tarian tradisional dari anak-anak kecil, pertunjukan wayang golek hingga pembelajaran angklung yang langsung bisa di coba. Yaapz, aku bersama teman-teman yang lain, juga pengunjung dari mancanegara, langsung mencoba memainkan angklung. Kami semua diberikan angklung satu-satu dan diajari cara memainkan angklung dengan benar. Akhir acara, semua pengunjung Angklung di tarik oleh anak-anak kecil yang melakukan tarian tradisional untuk ikut menari bersama mereka. Melihat pengunjung yang ikut menari, aku menjadi sangat terhibur oleh adik-adik yang lucu dan tertawa dengan penuh ceria. Apalagi salah satu dari adik kecil itu mirip sekali dengan pemain kartun Chibi Maruko Chan, dengan pipi tembem dan sangat imut membuatku tertawa dan tak merasakan kelelahan lagi selama perjalanan. Ada satu lagi yang membuat teman-temanku menjadi sangat gila dan girang melihat pemain angklung yang cakep, ibu-ibu yang ikut menonton juga tak mau kalah. Ia dengan serta-merta mengambil foto cowok tersebut sampai teman-temanku penuh sorak-sorai karena merasa terkalahkan. Huuh artis dadakan yang ku lihat saat itu, pemain yang tadinya bermain angklung kini di kerumuni oleh para fansnya. Tak lain hanya untuk meminta berfoto bersama cowok yang rambutnya stylist itu. Wahwah beruntung tu si pemain angklung menjadi artis dadakan dengan fans yang begitu banyak. Ternyata nama cowok itu Aa Yudi, aku tercengang melihat fansnya yang langsung mengetahui namanya, hmm ini nih baru namanya fans beraatttt. Aku juga melihat wajah murung dari temanku yang tak tersampaikan niat berfoto bareng Aa Yudi, seperti sedang broken hearth melihatnya. Wajah yang ditekuk berjalan ke arah area parkiran. Aku hanya tertawa melihat temanku itu. Oo oo, ada juga tuh teman yang melihat toko souvenir yang menyediakan barang-barang menarik dari bambu dan hiasan-hiasan yang cantik pula. Ketika rombongan busku sudah kumpul di bus, suara histeris dari temanku memanggil Aa Yudi. Wahh sangat waoow banget teman-temanku mengidolakan pemain angklung sampai di perjalanan pun masih menggosip tentang Aa Yudi tadi. The especially day, because my friends meet her idol at Saung Angklung Udjo, Bandung. So aku hanya bisa tersenyum sendiri melihat teman-temanku. Hihihii J
Kini kembali perjalanan panjang menuju ke Semarang. Tidur di bus dengan kaki di tekuk lagi. Mau gak mau memang harus tidur untuk mempersiapkan tenaga besok pagi untuk berkunjung ke Balai Penelitian Obat Tradisional. Sepanjang perjalanan, bus kami diramaikan oleh teman-teman yang bernyanyi dangdut koplo sambil berjoget ala Sagita dan Vivi Rosalita dengan lagunya “ABG Tua”. Yaapz, lagu ABG Tua ini sangat populer di busku, tiap kali musik di putar, sudah gak sunah lagi, wajib di putar lagu ABG Tua. Serentak isi sebagian rombongan busku ikut dangdutan sambil berjoget, penuh gelak tawa melihat dosen kami yang ikut berjoget juga. Sangat bersahabat ternyata dibalik keseriusannya mengajar di kelas. Mas Ical panggilannya yang tak lain adalah dosen waliku, Pak Rizal Pratama Nugroho. Hmm sangat friendly dan santai, jempol deh buat Pak Rizal. Wara-wiri kegembiraan di busku, paling kocak, gokil dan mantap abis. Dimana bus lain linglungan melihat bus kami yang sangat ramai karena karaokean tanpa henti dan juga berjoget tanpa henti. Setelah dangdutan, kini semua di serang kantuk berat, dan kamipun melanjutkan untuk beristirahat selama di perjalanan.
Esoknya, kamipun masih di perjalan, entah apa nama daerah yang kami lewati, seperti hutan dan stop. Bus kami berhenti karena ada problem. Entah apa yang terjadi dengan bus kami, agak begitu lama kami semua menunggu sampai teman-teman yang lain tak tahan ingin cuci muka dan gosok gigi. Di tempat bus kami parkir, tepat disampingnya ada rumah warga dan disitulah mereka numpang untuk mencuci muka serta buang air kecil. Tak ku sangka semua rombongan yang di busku di suruh pindah ke bus 1 dan bus 4 karena problem yang menimpa bus kami. Di bus satu aku duduk dengan teman AKFAR A, yang tak lain adalah anak Lombok yang sudah aku anggap saudaraku. Berdesak-desakan hingga aku merasakan kelelahan dan merasakan kantuk yang tak tertahan.
Akhirnya sampai juga di Restoran Simpang Raya, Semarang. Langsung ku menuju kamar mandi dan yaah antre lagi nih. Begitu temanku keluar, langsung saja aku masuk dan mandi sepuas hati. Segar rasanya, tak lupa juga untuk sarapan pagi bersama teman-teman di meja yang sudah disiapkan. Usai sarapan, bus kami yang tadi mengalami problem belum juga sampai restoran untuk menjemput kami. Aku akhirnya duduk di kursi sembari cas hape yang mau lowbath. Tak lama, ada bus biru yang tiba-tiba datang menggantikan bus kami. Suasana bus yang nyaman dan bebas untuk bergerak. Pak sopirnyapun sangat ramah. Kembali dikejutkan oleh salah satu temanku dari AKFAR A, yaah Eka, ia memberitahukan kami bahwa kunjungan ke BPOT di cancel karena problem bus kami. Kami semua akhirnya sepakat untuk ke Solo, tepat di wisata Pasar Grosir Solo (PGS). Tak sabar ingin melihat solo dan melihat-lihat batik asli dari Solo. Perjalananpun dimulai menuju Solo.
Hmm... Solo, I’m coming, aku sudah di depanmu. Kembali pula aku merogoh uangku di dalam dompet untuk membeli batik, tentunya buat oleh-oleh orang tua di Lombok. Dengan cepatnya aku dan teman-teman keluar dari bus, dan langsung menuju PGS. Awal memasuki PGS ini, kami semua di sapa oleh para baju dan kain batik yang berbagai macam jenisnya. Berjalan-jalan lama melihat baju batik. Aku berhenti di salah satu toko yang menurutku pilihan batiknya sangat menarik, karena ada gambar wayangnya. Aksi tawar menawarpun terjadi. Bukan Momon namanya jika tak pandai menawar, hehee. Alhasil aku mendapatkan 3 baju batik untuk mama dan bapak dengan tawaran termurahku tadi. Yeee lengkap sudah paketan oleh-olehku. Makasi PGS atas batik yang telah kudapatkan, semoga aku bisa mengunjungimu lagi di lain waktu. Pamit dulu yaa, bye PGS...
The last perjalanan, kami singgah untuk ishoma (istirahat, sholat, makan) di Restoran Saradan Asri yang sudah termasuk kawasan Malang, Jawa Timur. Dinner terakhir di restoran nih, jadi harus dinikmati. Begitu nyamii menunya, mungkin karena sudah merasakan lapar sedaritadi. Yaah namanya berpetualang. Pertualangan yang menarik, karena aku banyak mendapatkan pelajaran yang berharga untukku hari ini, esok dan nantinya. Aku sangat menikmati pertualangan Study Excursieku, akhir kata aku sangat berterimakasih kepada Institusi maupun dosen-dosen Putra Indonesia Malang, yang telah mengajakku terjun dan melihat langsung pabrik Sido Muncul, Indofood, BPOM, Susu Lembang Bandung, dan juga bisa menikmati wisata Lawang Sewu, Ciwalk dan PGS. Sangat berkesan buatku, banyak yang telah kudapatkan dan semoga bermanfaat buatku. Terimakasih J

Oleh: Selfia Mona Peggystia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar