Study Ekskursie ‘13
AKAFARMA & AKFAR
YAYASAN PUTERA INDONESIA
Malang – Semarang – Bandung – Solo
Study
Ekskursie memang sudah jadi tradisi setiap angkatan dikampusku, Putera
Indonesia Malang. Study Ekskursie ini merupakan suatu tour yang bertujuan untuk
menambah ilmu pengetahuan yang di programkan oleh Institusi untuk para
mahasiswanya. Institusi bertujuan untuk memberikan pelajaran mendalam mengenai
cara pengolahan obat yang secara langsung terjun ke pabrik-pabrik. Tak hanya
berkuliah saja, yang memberikan mata kuliah sesuai jadwal dengan cara
memperhatikan/ menyimak, presentasi, dan praktik di Laboratorium. Namun
Institusi mempunyai program sangat baik untuk para mahasiswanya, yang mendorong
mahasiswa agar terjun langsung melihat bagaimana proses awal pengolahan obat
hingga menjadi obat siap saji.
Tanggal 25 februari 2013 pukul
19.00, aku dan para mahasiswa yang lain berkumpul di aula kampus untuk di bagikan
kelompok. Ada 4 bus yang masing-masing akan membawa kami berpetualang ke pabrik-pabrik.
Bus yang kami gunakan tak lain adalah ADIS Tour & Travel. Bus 1 ditempati
oleh sebagian mahasiswa AKFAR A, bus 2 ditempati sebagian mahasiswa AKFAR B.
Bus 3 merupkan bus campuran dari mahasiswa AKFAR A dan AKFAR B, dan terakhir
bus 4 ditempati oleh mahasiswa AKAFARMA.
Kamipun berangkat dengan wajah-wajah
baru yang akan membawa pengetahuan baru untuk kami semua tentunya. Di dalam bus,
kami mendengarkan lagu-lagu melo pengantar tidur. Tapi aku sendiri tak bisa
tidur karena keasyikan mendengarkan lagu sambil memencet-mencet ponselku.
Setelah beberapa lama kemudian, akupun merasakan kantuk yang tak tertahankan.
Tak lama kemudian aku tertidur dan menikmati tidurku di sepanjang jalan di dalam
bus. Tak enak rasanya tidur di bus, karena tak bisa bebas untuk bergerak, di
tambah dengan kaki yang ditekuk membuat tidurku tak begitu pulas seperti
biasanya. Malam sudah larut dan mulai terasa kecepatan bus melintasi jalan demi
jalan. Aku merasa takut dalam tidurku karena merasakan kecepatan dan lagi merasakan
bus itu meleset ke arah kiri jalan, namun pak sopir berusaha mengendalikannya.
Setelah aku bangun, ternyata tak terjadi apa-apa, teriakan yang tadi hanyalah
mimpi. Ooh alhamdulillah ya Allah, kami semua selamat di perjalanan.
Pagi buta, kami akhirnya sampai juga
di Restoran Taman Sari Solo untuk istirahat mandi, sholat subuh dan sarapan
pagi. Pengalaman pertama yang aku alami dalam sepanjang cerita hidupku,
menunggu dan berdesak-desakan untuk mandi. Dan itupun aku mandi satu kamar
mandi untuk dua orang. Aku mandi bersama Mahmudah, ia tak lain adalah teman
satu kosku dan juga teman dudukku di bus. Tak ada pilihan lagi, karena aku
mengejar waktu untuk sholat subuh. Setelah mandi, di musholla, sudah banyak
mahasiswa lain yang sudah melakukan ibadah solat subuh. Akupun sholat, lalu beberapa
lama kemudian bersiap-siap untuk sarapan bersama teman-teman yang lain.
Kamipun melanjutkan perjalanan ke
Semarang, tepat di PT. Sido Muncul sedangkan teman-teman yang berjurusan
AKAFARMA melanjutkan kunjungan ke Nissin Biscuit. Tiba di tempat tujuan,
kamipun berkumpul untuk mendengarkan ucapan salam dan terimakasih dari salah
satu yang bersangkutan di pabrik tersebut. Kami juga diberitahukan bagaimana
tata tertib selama berkunjungan di pabrik. Perwakilan dari kampusku pun
mengucapkan terimakasih karena telah menerima kunjungan kami dengan baik.
Kamipun dipersilahkan untuk masuk dan melihat apa saja yang terjadi dan
dilakukan di dalam pabrik. Akupun mencatat hal-hal penting yang aku dengarkan
dari pemandu dan apa saja yang aku lihat di dalam pabrik.
Sekilas tentang PT. Sido Muncul_PT.
Sido Muncul ini bermula dari sebuah industri rumah tangga pada tahun 1940, yang
dirintis oleh seorang Ibu yang bernama Rakhmat Sulistio dari Yogyakarta. Beliau
di bantu oleh tiga orang karyawannya. Beliaupun pindah ke Semarang, pada tahun
1951 didirikanlah perusahaan sederhana dengan nama Sido Muncul. Dan sekarang
karyawannya total 3000 lebih jiwa karena semakin berkembangnya pabrik ini.
Salah satu yang diproduksi oleh beliau adalah jamu dalam bentuk praktis seperti
serbuk, dan lain-lain. Ada 100 jenis produk yang dihasilkan dari pabrik Sido
Muncul ini. Secara pasti PT. Sido Muncul ini mempunyai tekad untuk
mengembangkan usaha jamu dengan baik dan benar. Tekad inilah yang membuat
perusahaan Sido Muncul semakin berkonsentrasi dan inovatif. Selain itu, PT.
Sido Muncul juga memiliki agrowisata seluas 1,5 hektar dengan kesejukan udara,
ditambah dengan panorama yang begitu menakjubkan membuat dua pasang mata tak
ingin lepas untuk melihat-lihat keadaan sekitar. Juga terdapat danau buatan yang
sangat cocok untuk berwisata, ada pula hewan-hewan yang dipelihara dan
dilindungi, serta dilengkapi dengan musholla yang begitu luas didalamnya. Lahan
agrowisata berisikan berbagai macam tanaman obat yang digunakan untuk produksi
jamu Sido Muncul. Agrowisata ini terbuka untuk umum, baik untuk kalangan
masyarakat dan para pelajar yang kapan saja ingin berkunjung. Agrowisata ini
memberikan pengetahuan baru kepada mereka-mereka yang berkunjung, baik itu
bagaimana cara budidayanya maupun fungsi serta khasiat dari tanaman obat itu
sendiri.
Lokasi
pertama yang sedang kami kunjungi merupakan gudang bahan baku simplisia. Yang
tak lain adalah dari simplisia yang belum melewati proses, belum dikeringkan.
Masa panennya ada yang berjarak satu tahun. Di gudang ini terdapat 150 jenis
simplisia, simplisia yang di manfaatkan adalah rimpang (jahe, laos), daun
(mint, sirih), biji dan lain sebagainya. Bahan-bahan yang digunakan disini
berasal dari suplayer dari petani. Ada 3 hal pengujian bahan-bahan yang akan digunakan.
Pertama yaitu, berdasarkan kebenaran. Kebenaran disini dimaksudkan adalah
kebenaran bahan yang sesuai untuk di pesan, diantaranya (aroma, dan zat-zat
yang beda yang terkandung dalam simplisia). Yang kedua adalah empiris yang
digunakan secara turun-temurun. Terakhir yaitu kebersihan. Kebersihan yang
dimaksud ialah bersih dari kotoran dan bakteri, dan untuk pengujiannya langsung
dibawa ke Laboratorium. Kadar air yang
sesuai untuk digunakan yaitu 10%. Penggunaan air disini untuk proses produksi,
untuk pelarut suplemen dan untuk maserasi. Air yang digunakan adalah air yang
sudah dikondisikan, yang bagus dan berstandar. Setelah bahan sudah melalui
proses pembersihan, kemudian disimpan di tempat yang terhindar dari kotoran dan
bakteri supaya bahan aktif dari bahan tersebut tidak hilang. Ada beberapa
contoh bahan yang sering digunakan yaitu, buah kemukus, rumput teki, bunga
cengkeh, kunyit, dan masih banyak lagi. Tempat gudang simplisia juga harus
selalu bersih, baik itu lantai dan semua yang ada dalam gudang tersebut. Oleh
karena itu lantai selalu dibersihkan supaya tetap bersih dan terhindar dari
jangkauan kotoran dan bakteri. Didalam gudang bahan baku simplisia, juga
memiliki beberapa tahapan/ proses yang dilakukan oleh para karyawan,
diantaranya memilih bahan/ simplisia yang akan dipakai. Misalnya ranting kayu
manis, yang dimanfaatkan kulitnya dan melalui proses penggilingan mesin gabah.
Produk cair sendiri diracik dengan ramuan supaya menjadi ekstrak. Hasil dari
penggilingan gabah, kemudian dilakukan sortasi dan pencucian. Kadar air yang
digunakan ialah 10%. Bahan yang digunakan harus dalam kondisi segar, supaya
aroma dan rasa masih tetap ada. Sortasi juga dilakukan pada biji-bijian dengan
mesin sederhana. Setelah itu, bahan lalu di oven diruang pengovenan.
Lokasi
kedua yang kami kunjungi yaitu gudang bahan baku non simplisia. Disini
tersimpan bahan tambahan seperti (susu, krimer, madu, telur, dan lain-lain).
Mutu bahan tambahan termasuk susu yang memiliki kadar protein dan sudah teruji
kualitasnya. Susu yang digunakan untuk bahan tambahan yaitu susu dari SGM dan
Indomilk. Bahan tambahan tersebut sudah sesuai dengan pesanan kriteria dan
kategori, dan harus dilakukan pengecekan selanjutnya. Standar bahan tambahan
yang digunakan sesuai dengan penggunaannya. Sedangkan untuk krimer digunakan
dari produk Jingerty yang memang mengandung krimer. Di gudang ini juga tempat
proses pengemasan. Pengemasan disini yaitu pengemasan primer yang merupakan
proses pertama kali dalam kemasan/ sachet. Biasanya berbentuk serbuk dan
menggunakan mesin lama. Tetapi jika di pabrik modern, mesin yang digunakan
tentunya yang jauh lebih modern. Salah satunya yaitu mesin monoline yang cukup
efektif karena manual. Contoh dari produk yang sudah dalam kemasan seperti,
(jahe wangi, STMJ, dan jamu anak sehat). Selain pengemasan primer, tentunya ada
pengemasan sekunder yang merupakan lanjutan dari pengemasan primer. Yaitu
dilanjutkan dari sachet ke dalam kemasan yang lebih besar. Setiap kemasan besar
ada 5 sachet isi jahe wangi dan dikemas dalam 8 sachet jahe wangi kecil. Pada
pengisian sekunder ini, terlebih dahulu dilakukan pengecekan apakah ada cemaran
atau tidak. Jika kasusnya berat dan tidak bagus langsung di tolak dan dilihat
kasus per kasus.
Setelah
2 gudang yang kami kunjungi, ada tempat bagian penelitian produk. Diantaranya,
yang pertama adalah Laboratorium Formulasi. Laboratorium ini untuk membuat
formula/ resep-resep, biasanya yang membuat itu sendiri adalah tenaga farmasi.
Tugas dari mereka adalah mengotak-atik untuk membuat sediaan baru atau penemuan
baru. Salah satunya adalah rasa baru yang harus dikembangkan untuk produk kuku
bima. Kuku bima sendiri memiliki 8 rasa yang sudah dikembangkan. Selanjutnya,
Laboratorium Produksi yang merupakan Laboratorium Replika yaitu untuk uji coba dalam
skala laboratorium/ skala kecil, dilakukan dimesin pabrik dalam bentuk kecil.
Kemudian ada juga Laboratorium Instumentasi yang berfungsi untuk menganalisa
kandungan zat aktif. Di laboratorium ini peralatan yang dipakai adalah
peralatan modern. Untuk mendeteksi ada tidaknya cemaran bakteri biasanya
dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi. Tentunya dengan pengecekan sampel, yang
bertujuan untuk keamanan bila dikonsumsi. Untuk mengetahui kadar kadaluarsa
suatu produk dilakukan di Laboratorium Stabilitas. Uji stabilitas ini ada yang
sampai 2 bulan masa edarnya, tetapi itu setelah ada hasil. Hasil yang dimaksud
adalah pengujian sampel, dicopy dan di cek kadar kadaluarsanya. Dan yang
terakhir Laboratorium hewan, yang biasa digunakan untuk pengujian mencit yang
di takani oleh dokter hewan sendiri.
Fasilitas
lain yang tersedia diantaranya, ruang waiting sampel yang berfungsi untuk
mengetahui stabilitas apakah masih aman atau tidak produk yang sudah
dipasarkan, dan akan tetap dilakukan pengecekan. Produk yang sudah jadi dan
dikemas dikumpulkan di Gudang Bahan Pengemasan. Ada pula Ruang Antara yang
berfungsi untuk mengecek kembali/ quality control produk, yang bertujuan untuk
mengontrol rasa suatu produk. Misalnya produk tersebut tidak boleh terlalu
manis, asin, dan lain-lain. Lokasi terakhir yaitu Pabrik Kuku Bima. Disini kami
melihat karyawan-karyawan yang sedang melakukan pengemasan dan pengecekan
produk kuku bima. Ada beberapa macam rasa yang telah dikembangkan, yaitu rasa
anggur, original, susu soda dan masih banyak lagi.
Terakhir
kami diajak berjalan-jalan ke agrowisata untuk melihat-lihat berbagai macam tanaman
obat dan hewan yang dipelihara dan dilindungi disana. Pertama masuk, yang aku
lihat ada beberapa tanaman obat dan juga ada binatang yang dipelihara disana.
Seperti di tempat wisata kebun binatang rasanya melihat harimau yang begitu
ganasnya dengan aungan yang terdengar ingin menyantap mangsanya. Lingkungan
yang sangat bersih dan terawat membuat aku merasa sangat bersahabat dengan
semua budidaya agrowisata. Di tambah dengan sapaan udara yang sejuk dan waoow
danau yang sangat indah. Ternyata yang aku lihat adalah danau buatan yang tadi
aku sebutkan di paragraf di atas. Sungguh indah dan tak ingin membuang waktu
sekejap untuk mengambil foto bersama teman-teman. Aku sangat menikmati
petualanganku. Terlihat juga dari wajah mahasiswa-mahasiswa lain yang sangat
menikmati panorama agrowisata. Diaula depan danau, kami semua berkumpul untuk
mendiskusikan sekilas apa saja yang sudah dilihat dan didapatkan selama berjalan-jalan
dipabrik. Dan mungkin ada hal-hal yang belum jelas dari pemandu, disinilah kami
semua diberikan kesempatan untuk mendiskusikan semuanya. Ada beberapa mahasiswa
yang aktif bertanya, namun bukan rezeki buatku karena aku beberapa kali ingin
bertanya tapi tak jua mendapatkan kesempatan. Puncak acara, perwakilan dari
kampusku mengucapkan banyak terimakasih atas diterimanya kunjungan kami semua,
dan pemberian bingkisan dari kampusku untuk PT. Sido Muncul. Begitu pula salah
satu orang yang bersangkutan dari Sido Muncul memberikan para mahasiswa
bingkisan untuk sedikit jadi buah tangan. Tujuan semua ini adalah untuk
melengkapi pemahaman tentang tanaman obat dari bahan segar hingga menjadi bahan
jadi. Juga untuk menutupi kekurangan mahasiswa sehingga menjadi lebih paham dan
membawa pengetahuan baru dari apa yang didapatkan dari PT. Sido Muncul.
Tak
terasa adzan sudah berkumandang ketika aku masih berjalan-jalan untuk melihat
panorama agrowisata. Akupun langsung menuju musholla bersama teman-teman yang
lain untuk menunaikan ibadah sholat dzuhur. Lekas sholat dzuhur, aku dan yang
lainnya kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan. Kali ini kami akan
berwisata ke bangunan kuno yakni Lawang Sewu.
Sesampai
di tempat tujuan, aku melihat bangunan kuno tua yang banyak diceritakan tentang
kemistisan gedung tersebut karena sudah lama tak dihuni. Lawang Sewu merupakan
bangunan kokoh tua yang dulunya adalah stasiun kereta api di Semarang. Dibangun
pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907, terletak di bundaran Tugu Muda
Semarang, Jawa Tengah. Ketika aku memasuki bangunan tersebut, aku terheran
dengan bangunan yang begitu kokoh, eksotis dan mempunyai dua menara yang
menjulang, jendela tinggi besar berjajar dengan rapinya, serta barisan
pintu-pintu. Aku bertanya-tanya mengapa bangunan ini dinamakan Lawang Sewu ?
Dan hari itu juga aku mengetahui kejelasan tentang nama dari bangunan tersebut.
Lawang yang berarti pintu, Sewu berarti seribu. Yaah “Pintu Seribu”, namun
setelah berjalan-jalan dengan dikawal oleh pemandu wisata ternyata pintunya
bukan seribu melainkan lebih dari seribu. Ruang pertama yang kami kunjungi
adalah tempat dimana peninggalan sejarah Lawang Sewu, dimana disana tersimpan
gambar-gambar zaman dahulu seperti Proses Pemugaran Lawang Sewu, Pembersihan
Batu Granit, Blue Print Lawang Sewu, dan masih banyak lagi yang belum
disebutkan. Lawang Sewu ini juga pernah digunakan untuk syuting film Ayat-ayat
Cinta. Salah satu ruangan pernah digunakan untuk Kantor Dokter dan Rumah Sakit
di film Ayat-ayat Cinta sendiri. Hmm ternyata menarik yaa dan sangat mendunia
menurutku, karena dengan syuting film Ayat-ayat Cinta masyarakat diluar
negeripun tahu tentang keberadaan bangunan Lawang Sewu ini. Kemudian kami terus
berjalan mengelilingi bangunan tua ini, ada beberapa ruangan yang gelap dan
bocor disana-sini dan memancarkan aroma mistis. Namun meskipun begitu aku dan
teman-teman menyempatkan diri untuk berfoto disana. Rugi rasanya jika tak berfoto, karena sudah
jauh-jauh datang dan ingin melihat langsung kondisi bangunan kokoh ini.
Bangunan yang eksotis ini juga memiliki ruang Penjara Bawah Tanah. Penjara
Bawah Tanah ini ada dua, yang pertama Penjara Berdiri dan yang kedua Penjara
Duduk. Penjara Berdiri memiliki kurang lebih 6 ruangan, dimana satu ruangan
berisikan 5 orang, dan ruangannya pun sangat sempit. Bentuk ruangan seperti
persegi panjang. Beda dengan Penjara Duduk yang memiliki banyak ruangan, setiap
ruangannya mempunyai 15 kotak ruangan yang berbentuk persegi dan sangat sempit.
Hanya 1 orang saja yang di penjara di Penjara Duduk Bawah Tanah ini. Hmm sangat
menyiksa dalam bayanganku. Namun, aku sebenarnya tak berani masuk ke Ruang
Bawah Tanah karena firasatku tak enak, takut terjadi apa-apa denganku. Aku
memilih menunggu rombonganku diluar bersama teman-teman yang tak berani masuk
juga. Semua tentang Penjara Bawah Tanah tadi, aku mengetahuinya karena langsung
bertanya kepada salah satu temanku, tentang apa saja yang ada dan pernah
terjadi di penjara menyiksa tersebut. Sekarang gedung ini masih dalam proses
pembenahan, dan tak akan dibiarkan kosong lagi. Gedung yang berakstektur ini
akan dijadikan pusat kerajinan dan suatu ikon Jawa Tengah, yang diharapkan
untuk tempat berwisata, baik dalam negeri maupun luar negeri. Jadi, Lawang Sewu
ini patut untuk dijaga, dilindungi dan dilestarikan.
Begitulah
petualangan keduaku di Lawang Sewu. Next, melanjutkan perjalan ke Bandung. Di
perjalanan, aku terkesan dengan Green Hill Hollywood Bandung. Kereen, “begitu
kekagumanku waktu itu”. Bangunan yang begitu unik menurutku karena letaknya di
gunung, jika dilihat dari jauh sangatlah indah apalagi menuju kesana. Tak
terbayang keindahan yang sebenarnya. Apalagi sapaan udara di Bandung sangatlah
dingin, hampir sama dengan Kota Batu Malang. Sepanjang perjalanan aku melihat
panorama yang beda, yaah namanya tumben ke Bandung. Mmm banyak yang diceritakan
oleh pemandu wisata di bus kami. Kenalin ya nama pemandu bus kami teteh
Lingling, dia bercerita sangat banyak tentang Kota Kembang Bandung. Mengapa
Bandung dinamakan Kota Kembang ? Pasti dalam bayangan kita banyak tanaman
bunga, namun dalam faktanya memang Kota Kembang yang sangat cocok untuk
berwisata, shopping, dan mmm ini nih yang paling weenak, kulinernya. “Begitu
teteh Lingling bercerita”. Waah jadi ga sabar buat makan lagi setelah dengerin
cerita kuliner dari teteh Lingling. Namun, makan menjadi ajang kedua waktu itu,
karena kami melanjutkan perjalanan ke PT. Indofood.
Ada
dua rombongan yang menuju ke PT. Indofood, yapzz bus kami ikut rombongan
AKAFARMA. Sedang bus 1 dan 2 menuju Museum Geologi. Setibaku di PT. Indofood,
kami disambut dengan sangat welcome disana. Pabrik ini sangat mewah menurutku,
karena kami dipersilahkan duduk di Ruang Auditorium yang begitu resmi untuk
diperkenalkan sekilas tentang PT. Indofood. Sebelum memasuki Ruang Auditorium,
kami semua menyempatkan foto bersama sebagai ajang dan kenang-kenangan di PT.
Indofood. Kamipun dipersilahkan untuk memasuki Ruang Auditorium. Tak lama
kemudian setelah kupingku lama mendengarkan lagu bayi yang berulang-ulang yang
mungkin itu judulnya “Promina”, lalu kembali dikejutkan oleh sapaan yang
bersahabat dari sang MC. Kemudian menjelaskan sekilas tentang PT. Indofood dan
segala yang bersangkutan dengan pabrik tersebut. Rasanya seperti di dalam
bioskop ditayangkan seputaran awal perjalanan PT. Indofood hingga saat ini. PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ini sendiri berlokasi di Jln. Raya Caringin No.
353 Padalarang Bandung, didirikan pada tahun 1971. Kemudian pada tahun 1993,
pabrik ini dimulai dari Jakarta kemudian dipindah dari Ancol ke Padalarang. Luas
pabrik ini 3,6 hektar. Pabrik ini mempunyai komitmen untuk menghasilkan produk
makanan yang bermutu, aman dan halal untuk dikonsumsi. Devisi dari makanan
bernutrisi ini, untuk mengembangkan produk untuk konsumen yang berkebutuhan
khusus. Produk yang sudah dipasarkan yaitu Promina dan SUN. Indofood CBP telah
meraih beberapa penghargaan. Sebagai wujud dukungan, pabrik ini telah
memperoleh beberapa sertifikat. Telah diakui oleh Internasional seperti yang
ada di logo (UNICEF, USAID, dan masih ada lagi yang lainnya). Begitulah sekilas
yang aku tonton dari tayangan yang di tayangkan saat itu.
Next,
kami dibagi menjadi 2 kelompok untuk masing-masing berkeliling melihat proses
awal dibuatnya produk yang ada di pabrik. Kelompokku kemudian menyusul kelompok
pertama yang sudah menuju tempat proses dan pengolahan. Kami di pandu oleh sang
MC yang memang cuap-cuapnya sangat penting untuk kami semua. Namun kami hanya
bisa melihat dari jendela luar saja, tak bisa langsung memasuki area, karena
perlu menggunakan jas Laboratorium khusus dan alat-alat perlengkapan lainnya. Sejarah
Promina (Produk Milik Nasional), sebagai bentuk kepedulian gizi di Indonesia.
SUN sendiri (Sari Usaha Nusantara) yang dulunya berada di Surabaya, kemudian di
produksi di Ancol dan di pindah ke Padalarang. Vitamin yang digunakan untuk
Promina, nutrisinya berbeda-beda sesuai kebutuhan bayi. Baik itu dari tekstur,
cakupan gizi bayi, dan tentunya supaya membantu pencernaan bayi dengan baik.
Sumber vitamin diambil dari bahan alami seperti dari beras. Juga ada yang di
order langsung dari Eropa. Produk ini dilakukan melalui ekstraksi, pengeringan
yang diambil dari rasa daging. Bahan baku berasal dari bahan natural yang asli,
salah satunya adalah ayam yang sudah melalui proses ekstraksi dan pengeringan. Bisa
dalam bentuk mentah, lalu dihancurkan dan kemudian dimasak. Tentunya harus lulus
pengujian. Ada 3 warna yang menandakan lulus pengujian suatu bahan. Yang
pertama warna merah itu tidak sesuai dan langsung dikembalikan ke suplayer
tempat pemesanan langsung bahan. Warna kuning sendiri yang belum lulus
pengujian, dan terakhir warna hijau yang telah lulus pengujian. Bahan tambahan
yang digunakan juga berbagai macam, yang pastinya natural untuk bayi. Seperti
bimoli dan simas yang di olah langsung dari hasil perkebunan teh dan sawit.
Produk ini juga memiliki berbagai rasa diantaranya ada rasa daging, brokoli,
dan buah-buahan. Buah yang digunakan yaitu buah apel yang berasal dari bahan
tropis yang sudah mengalami proses penyaringan/ ekstraksi. Jika apelnya berasal
dari apel Malang tidak bisa digunakan, karena terlalu asam untuk bayi. Produk
ini murni, natural, tidak menggunakan pengawet karena memang di buat untuk
makanan bayi. Bahan pertama harus melalui proses ekstraksi, pengeringan seperti
yang sudah dijelaskan pada kalimat sebelumnya. Setelah itu bahan berbentuk
flake sheet, lalu dihancurkan. Untuk mengawetkan bahan yang dihancurkan sebelum
menjadi bubur tentunya tidak menggunakan pengawet apapun, murni dan natural,
tetapi harus terhindar dari oksigen dan air. Karena jika terkena oksigen maupun
air, bahan akan rusak dan mengandung mikroba. Maka dari itu harus disesuaikan
dengan kadar dari awal sampai tanda dibuat, blok untuk mengawetkan dibawah
kadar 3%. Pabrik makanan bayi ini juga memiliki beberapa Laboratorium untuk
pengujian produk. Diantaranya Laboratorium Kimia untuk pengujian nutrien,
Laboratorium Mikrobiologi untuk mengetahui bakteri yang ada di dalam produk,
baik itu bakteri ecoli maupun stapilococcus. Laboratorium yang ada di pabrik
ini sudah diakui untuk bisa diperiksa diluar perusahaan. Adapun cara-cara untuk
menjaga produk dalam bentuk fisik, yakni melalui komunitasi. Ada 4 proses
tahapan, yang pertama proses kepada konsumen, kedua Promina/ SUN dibuat dengan
Top Mine melalui proses sosialisasi makanan kepada konsumen. Yang ketiga
formulasi dari produk, dan terakhir Segi Marketing maupun Segi Industri.
Produk-produk yang sudah beredar dan dipasarkan dari hasil PT. Indofood ini
berbagai macam, seperti (Sarimi, Indomilk, Chitato, Jet Zet, Trenz, Qtela, SUN,
Promina, Pop Mie), bumbu dapur juga termasuk buatan dari Indofood (Racik, Saos,
Kecap, Simas, Palmia, dan lain-lain). Indofood ini juga berhubungan langsung
dengan Indomaret, dimana Indomaret adalah saudara dari Indofood yang
menyediakan berbagai macam produk Indofood untuk diperjualkan kepada konsumen.
Baru tau cerita keluarga Indofood dengan Indomaret ini, lumayan menarik dan
sangat menguntungkan. Hehee....
Usai
berkeliling dan melihat-lihat situasi di pabrik, kami semua dihidangkan produk
Mie terbaru untuk bayi yakni Promina Sup Mie dan Biskuit SUN dan Promina. Hmm
tau aja kalau isi perutku kosong, tak apalah mencicipi mie bayi meskipun itu
sedikit namun aku puas dengan apa yang aku dapatkan di PT. Indofood, banyak
pengalaman dan pembelajaran yang aku dapatkan dan tentunya sebagai bekalku
ketika hendak bekerja nanti. Next, melanjutkan diskusi dengan apa yang telah
kami dapatkan dan mungkin ada hal-hal yang masih belum dipahami. Dalam diskusi
tersebut, kami diberikan kesempatan untuk menanyakan suatu hal yang belum jelas
dan belum dipahami. Akupun tak mau membuang kesempatan waktu itu, dan langsung
bertanya. Tujuanku ya tak lain untuk menambah bekal pembelajaran supaya lebih
jelas dan lebih memahaminya. Ini nih hasil petualanganku yang ketiga, sangat
menarik bukan ? J
Akhir acara ucapan terimakasih yang tak terhingga dari perwakilan dosen di
kampusku, dan ucapan terimakasih dari salah satu orang yang bersangkutan di PT.
Indofood atas kunjungan kami. The last, kami diberikan buah tangan yang
berisikan Sup Mie dan Biskuit bayi yang tadinya dihidangkan untuk kami semua.
Thanks buat PT. Indofood and bye-bye.....
Kembali
ke bus untuk melanjutkan perjalanan makan siang dan setelah itu menuju BPOM.
Balai Badan Pengawas Obat dan Makanan di Bandung. Setiba di tempat, kami di
persilahkan masuk dan dipersilahkan duduk di ruangan yang sudah disiapkan. Aku
bersama teman-teman duduk di perapian kursi agak belakang, karena saat itu aku
merasa kelelahan dan mengantuk. Yaah linglungan sampai akhirnya tak konsen
untuk mendengarkan apa saja yang dijelaskan mengenai BPOM. Teringat sepintas
tentang BPOM yang fungsinya untuk mengkoordinasi kegiatan fungsional dalam
pelaksanaan tugas BPOM. Juga memantau pemberian bimbingan dan pembinaan
terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang pengawasan Obat dan Makanan. Begitu
sekilas yang kudengarkan waktu itu. Kembali lagi kami dibagi menjadi beberapa
kelompok untuk melihat-lihat apa saja yang ada di BPOM, seperti ruang
Laboratorium, dan masih banyak ruangan yang lupa aku catat. Berkeliling dari
ruangan ke ruangan yang masing-masing memiliki fungsi dan tentunya memiliki
masing-masing koordinator. Ketika memasuki ruangan, dimana ruangan itu tempat
penyimpanan makanan-minuman, dan segala barang yang tidak pantas untuk
diedarkan karena sudah lebih dari tanggal kadaluarsanya. BPOM sendiri akan
langsung membawa barang tersebut ke pengadilan karena memang tak layak untuk di
konsumsi. Ternyata banyak yang secara diam-diam mengedarkan barang yang tak
pantas untuk diedarkan, ini salah satu koruptor yang sama sekali tak punya
pikiran, hati nurani mengedarkan yang tak pantas untuk diedarkan, hanya
memikirkan keuntungan saja. Disinilah tugas BPOM. Bergerak langsung dan
menindaklanjuti hal-hal semacam tadi. Guna untuk mengendalikan mutu, keamanan dan
khasiat, serta pemanfaatan produk Obat dan Makanan. Juga tercegahnya resiko
penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya sebagai akibat pengelolaan yang tidak
memenuhi syarat. Begitulah tugas dari BPOM. Kami semuapun kembali menuju
ruangan untuk membahas apa saja yang telah kami lihat selama berkeliling di
BPOM, apakah ada hal-hal yang belum jelas dan perlu untuk di diskusikan.
Disitulah kami semua diberikan kesempatan untuk menanyakan langsung apa saja
yang belum kami pahami. Ada beberapa mahasiswa yang bertanya dan langsung
diberi penjelasan lebih mendalam. Hmm aku cuma mendengar dengan kondisi yang
sangat-sangat mengantuk, ingin rasanya hari itu cepat usai karena rasa capekku
tak tertahan lagi. Akhir acara seperti biasa ucapan terimakasih dari perwakilan
dosen di kampusku kepada BPOM, begitupun sebaliknya.
Next,
on the way at hotel Bumi Makmur Indah, Bandung. Hmm I’am coming, rasanya ingin
cepat sampai di hotel dan ingin segera bermanja-manja di bad yang empuk dan
bantal yang buat aku nyaman untuk beristirahat. Sepanjang perjalanan di bus,
teteh Lingling tak berhenti untuk cuap-cuap seputaran Kota Kembang Bandung.
Apalagi cuap-cuapnya mengenai kuliner yang nantinya akan dihidangkan di hotel,
mmm gak sabaran nih ingin hantam apa yang akan dihidangkan di hotel. Tak puas
cuap-cuap masalah kuliner, kini teteh Lingling bercerita kembali mengenai hotel
yang akan kami lewati. Yupzz namanya hotel GH Universal Bandung yang lokasinya
di daerah Setiabudi, dimana hotel tersebut pernah dijadikan tempat syuting
vidio klip dari salah satu Band paling terpopuler di Indonesia. Mau tahu siapa
? Hmm ini nih Band yang membuat semua penggemar terpikat dengan suaranya yang
sangat khas dan mendunia, NOAH Band tentunya. Selain NOAH, ada juga penyanyi
terkenal yang pernah syuting vidio klip di hotel yang sangat mengagumkan itu.
Itu lhoo penyanyi yang sering melontarkan kata “sesuatu yaah”. Pasti udah tau
nih siapa dia, yaa mantan kekasih dari Anang Hermansyah, siapa lagi kalo bukan
teteh Syahrini dengan judul lagunya Memilih Aku. Ada satu lagi nih yang kami
lewati disepanjang jalan Kota Bandung, yakni hutan yang pernah djadikan tempat
syuting semasa kecil Sherina Munaf. Waauw bisa melihat langsung yaa, meskipun
hanya didalam bus ketimbang tak pernah melihat sama sekali. Pertualangan yang sangat
menarik yaa perjalanan di Bandung seperti cerita film Petualang Sherina, hahaa....
Tiba
di hotel, kami semua mengambil kunci kamar masing-masing sesuai kelompok yang
sudah dipilih. Akhirnya merasakan tidur di bad lagi, ooh enaknyaa. Setelah aku
merapikan barangku dan mengobrol-ngobrol sedikit dengan teman kamarku, akupun
langsung mandi supaya tetep fresh. Waktu maghrib telah berkumandang, langsung
saja aku menunaikan sholat maghrib dan setelah itu langsung menuju meja makan
yang sudah dipersiapkan bersama teman-teman yang lain. Usai semuanya, aku
kembali ke kamarku untuk beristirahat karena merasakan capek. Dengan menonton
televisi sambil berbaring diatas bad membuatku terhibur dengan acara Opera Van
Java, pemain yang begitu kocak dan sangat melucu membuatku tak tahan untuk
tertawa. Tak lama kemudian aku tertidur pulas.
Adzan
subuh yang kudengarkan di telingaku membuatku bangun dan langsung menuju kamar
mandi, tak lain untuk mandi dan langsung menunaikan ibadah sholat subuh. Waktu
sudah menunjukkan jam 7, aku bersama teman-teman satu kamarku menjadi yang
nomor satu hadir di meja makan, karena memang sudah ada yang memanggil dari
mikropon, yaah begitulah mahasiswa yang rajin, jadi selalu tepat waktu jika
sudah ada yang memanggil, apalagi kalau perut sudah keroncongan. Hehee... Usai
sarapan, aku berjalan-jalan di seputaran halaman depan hotel bersama
teman-teman. Tak lain untuk melihat-lihat baju kaos asli bandung, pikirku tadi
cuma melihat saja tapi ternyata beli juga, hmm bolehlah jadi oleh-oleh buat kedua
adek tercinta. Aksi tawar menawarpun berlangsung, ramai dan pembelipun terlihat
memaksa untuk menawar harga semurah mungkin. Begini nih kalau sudah belanja,
pada pinter semua, capcay deh buat aku dan teman-teman yang lain, eeh salah
yaa, jempolan maksudku. Yaah teringat lagi dengan masakan kesukaanku, capcay.
Yayayaa... babe ooh babe, jadi teringat capcay yang paling enak buatannya. The
last, kami semua packing barang ke bus lalu melanjutkan perjalanan ke Susu
Lembang Kencana.
Kini
dalam bayanganku adalah menikmati segelas susu murni yang langsung dari
peternakannya. Banyak teka teki dalam pikirku bagaimana suasana Susu Lembang
yang berlokasi di Jalan Raya Lembang no. 303 Kabupaten Bandung Barat, Jawa
Barat. Suasana pagi yang sangat dingin, jalan yang berkelok seperti jalan ke
Paralayang di Batu, Malang. Udaranyapun seperti di Batu dan tentunya panorama
pagi yang sangat indah. Di sisi jalan banyak kelinci yang lucu untuk dijual,
ada juga yang menawarkan sate kelinci. “Aduuh kasian kelinci lucu begitu di jadiin
sate, gak sanggup mending untuk dipelihara aja”, bathinku sedih. Tak lama, kami
pun sampai di tempat tujuan, Susu Lembang. Aku dikejutkan oleh tempatnya yang
begitu santai, sangat cocok untuk anak tongkrongan seusiaku. Keindahan tempat
yang dekat dengan pegunungan membuat suasana sangat sejuk dan merasa betah
ingin berlama-lama berada disana. Akupun langsung memilih tempat duduk diluar
supaya menikmati indahnya suasana bersama teman-teman. Namun tak beruntung bagiku
memilih duduk diluar, karena sama sekali tak mendengarkan apa saja yang
dijelaskan oleh pemilik Susu Lembang saat itu. Aku hanya tercengang melihat
Bapak yang berpostur tubuh agak gendut itu cuap-cuap lalu tak lama tersenyum,
begitu seterusnya. Sangat malang nasibku tak bisa mendengarkan apa yang
dijelaskan oleh bapak yang sebentar menjelaskan sebentar pula tersenyum untuk
kami semua yang ada di sana. Waktupun terus berjalan hingga acarapun selesai.
Kami semua dipersilahkan untuk mencicipi khas susu murni Lembang itu, tetapi
aku sendiri tak mau mencicipi karena aku tak suka susu murni, tak seperti
bayanganku tadi. Alhasil dari teman-temanku ada yang pusing sampai muntah
setelah meminum susu itu. “Waah, syukur alhamdulillah aku tak mencobanya.
Firasatku memang benar dan aku juga tak suka susu murni yang menurutku rasanya
aneh karena kemurniannya”. Ucapku setelah melihat teman-teman yang pusing dan
ada yang muntah. Susu Lembang ini juga tak hanya menyediakan susu murni dalam
bernacam rasa saja, melainkan tersedia berbagai menu seperti roti bakar, ketan
bakar, kentang dan sosis goreng, juga nasi goreng. Yang unik ditempat itu
adalah makanan dari daging kelinci, kambing dan juga sapi. Selain itu tersedia
track untuk berkuda dan sebuah wahana flying fox untuk permainan anak-anak.
Jadi tempat ini bukanlah peternakan melainkan tempat refreshing bagi orang
Bandung maupun luar Bandung, terutama ketika akhir pekan. Waah seru yaa jika
menjadi orang Bandung, bisa mencicipi menu dan wahana setiap akhir pekan. Jadi
kepengeen, hehee...
Yaapz,
kali ini waktunya shopping ke Ciwalk/ Cihampelas Bandung. Mulai merogah-rogah
dompet melihat duit untuk berbelanja. Hmm tancap gas untuk berkeliling selama 2
jam di daerah sekitar Ciwalk. Begitu turun dari bus, aku dengan teman-temanku
langsung berkeliling mencari toko demi toko, mencari barang yang bagus untuk
kujadikan oleh-oleh, tentunya buat keluarga di Lombok. Meskipun jauh masih bisa
paket-memaket, hehee. Berjalan dan terus berjalan mencari toko yang tadinya aku
lihat menarik ketika melewatinya selama di dalam bus. Huuh akhirnya ketemu juga
tokonya, “tekasku sambil menghela nafas”. Segera saja aku memilih tas yang
pantas untuk mama tercinta dan bibiku. Kini uangku di dompet mulai berkurang
karena membeli tas. Usai itu, kami berjalan lagi, masih di seputaran Ciwalk, di
jalan demi jalan yang kutemui tak lain adalah teman kampusku yang sibuk mencari
oleh-oleh. Ada beberapa yang mencuri kesempatan untuk berjalan dengan pacarnya,
wauuw romantisnya. Kemudian aku menuju Ciwalk, dimana Ciwalk tersebut merupakan
mall terbesar di Kota Bandung. Ketika memasuki mall, aku tercengang dengan
perbedaan yang lain dari mall-mall sebelumnya. Gaya arsitektur yang langsung
dengan alam sangat menarik buatku untuk berjalan-jalan siang itu. Lantai demi
lantai kulalui, toko demi toko kuhampiri dan yaah aku menemukan baju yang
menarik untukku, kurogoh uangku didompet dan langsung membayarnya. Huuh
ternyata capek juga yaa, waktu menunjukkan setengah 2 siang, kupercepat
langkahku untuk kembali ke tempat bus di parkir. Layaknya dikejar hantu, aku
mengejar waktu bersama teman-temanku, karena takut ketinggalan bus. Wuuu
shopping tercepat yang pernah ku alami dalam sepanjang cerita hidupku. Rasa
capek yang bertubi-tubi pun menghampiriku. Langsung ku rapikan belanjaanku dan
ku duduk di bus untuk beristirahath sejenak. Rasanya ingin kembali ke hotel
untuk berbaring mengumpulkan tenagaku kembali. Setelah lama berdiam di bus,
akhirnya satu persatu teman dari rombongan busku balik dengan membawa hasil
belanjaannya. Cewek terutama yang mengutamakan shopping. Perjalanan pun
dilanjutkan untuk makan siang di salah satu restoran di Bandung. Menu yang
begitu lezat ku santap siang itu, karena perut sudah tak bisa menahan lagi.
Usai makan siang, lalu ku menunaikan ibadah sholat dzuhur di Musholla restoran
tersebut dengan teman-teman yang lain.
Perut
sudah terisi, kewajibanpun sudah terlaksana, lega kurasakan ketika sudah
kembali duduk di dalam bus. The last di Bandung, kami berkunjung ke tempat
wisata Saung Angklung Udjo. Saung yang berarti bambu. Saung Angklung Udjo ini
merupakan tempat pertunjukan, pusat kerajinan tangan dari bambu yang dikunjungi
oleh turis lokal dan mancanegara. Tidak hanya turis yang mengunjungi Saung
Angklung ini, melainkan pelajar dan mahasiswa seperti aku dan teman-teman yang
lain berkunjung hari itu juga. Dengan suasana tempat yang sejuk dan dikelilingi
pohon-pohon bambu, semua interior dari bambu sampai dengan alat musik dari
bambu. Saung Angklung Udjo terletak di Jalan Paduska No. 118, Bandung. Angklung
adalah salah satu alat musik tradisional khas Jawa Barat yang terbuat dari
bambu, juga sebagai warisan budaya dunia. Tempat ini memiliki lahan parkir yang
begitu luas, toko cendramata, toilet dan tempat pembuatan angklung. Pertunjukan
yang sangat menakjubkan ku lihat saat itu. Acara tidak hanya diisi oleh
pertunjukan angklung, tari-tarian tradisional dari anak-anak kecil, pertunjukan
wayang golek hingga pembelajaran angklung yang langsung bisa di coba. Yaapz,
aku bersama teman-teman yang lain, juga pengunjung dari mancanegara, langsung
mencoba memainkan angklung. Kami semua diberikan angklung satu-satu dan diajari
cara memainkan angklung dengan benar. Akhir acara, semua pengunjung Angklung di
tarik oleh anak-anak kecil yang melakukan tarian tradisional untuk ikut menari
bersama mereka. Melihat pengunjung yang ikut menari, aku menjadi sangat
terhibur oleh adik-adik yang lucu dan tertawa dengan penuh ceria. Apalagi salah
satu dari adik kecil itu mirip sekali dengan pemain kartun Chibi Maruko Chan,
dengan pipi tembem dan sangat imut membuatku tertawa dan tak merasakan
kelelahan lagi selama perjalanan. Ada satu lagi yang membuat teman-temanku
menjadi sangat gila dan girang melihat pemain angklung yang cakep, ibu-ibu yang
ikut menonton juga tak mau kalah. Ia dengan serta-merta mengambil foto cowok
tersebut sampai teman-temanku penuh sorak-sorai karena merasa terkalahkan. Huuh
artis dadakan yang ku lihat saat itu, pemain yang tadinya bermain angklung kini
di kerumuni oleh para fansnya. Tak lain hanya untuk meminta berfoto bersama
cowok yang rambutnya stylist itu. Wahwah beruntung tu si pemain angklung
menjadi artis dadakan dengan fans yang begitu banyak. Ternyata nama cowok itu
Aa Yudi, aku tercengang melihat fansnya yang langsung mengetahui namanya, hmm
ini nih baru namanya fans beraatttt. Aku juga melihat wajah murung dari temanku
yang tak tersampaikan niat berfoto bareng Aa Yudi, seperti sedang broken hearth
melihatnya. Wajah yang ditekuk berjalan ke arah area parkiran. Aku hanya
tertawa melihat temanku itu. Oo oo, ada juga tuh teman yang melihat toko souvenir
yang menyediakan barang-barang menarik dari bambu dan hiasan-hiasan yang cantik
pula. Ketika rombongan busku sudah kumpul di bus, suara histeris dari temanku
memanggil Aa Yudi. Wahh sangat waoow banget teman-temanku mengidolakan pemain
angklung sampai di perjalanan pun masih menggosip tentang Aa Yudi tadi. The
especially day, because my friends meet her idol at Saung Angklung Udjo,
Bandung. So aku hanya bisa tersenyum sendiri melihat teman-temanku. Hihihii J
Kini
kembali perjalanan panjang menuju ke Semarang. Tidur di bus dengan kaki di
tekuk lagi. Mau gak mau memang harus tidur untuk mempersiapkan tenaga besok
pagi untuk berkunjung ke Balai Penelitian Obat Tradisional. Sepanjang
perjalanan, bus kami diramaikan oleh teman-teman yang bernyanyi dangdut koplo
sambil berjoget ala Sagita dan Vivi Rosalita dengan lagunya “ABG Tua”. Yaapz,
lagu ABG Tua ini sangat populer di busku, tiap kali musik di putar, sudah gak
sunah lagi, wajib di putar lagu ABG Tua. Serentak isi sebagian rombongan busku
ikut dangdutan sambil berjoget, penuh gelak tawa melihat dosen kami yang ikut
berjoget juga. Sangat bersahabat ternyata dibalik keseriusannya mengajar di
kelas. Mas Ical panggilannya yang tak lain adalah dosen waliku, Pak Rizal
Pratama Nugroho. Hmm sangat friendly dan santai, jempol deh buat Pak Rizal.
Wara-wiri kegembiraan di busku, paling kocak, gokil dan mantap abis. Dimana bus
lain linglungan melihat bus kami yang sangat ramai karena karaokean tanpa henti
dan juga berjoget tanpa henti. Setelah dangdutan, kini semua di serang kantuk
berat, dan kamipun melanjutkan untuk beristirahat selama di perjalanan.
Esoknya,
kamipun masih di perjalan, entah apa nama daerah yang kami lewati, seperti
hutan dan stop. Bus kami berhenti karena ada problem. Entah apa yang terjadi
dengan bus kami, agak begitu lama kami semua menunggu sampai teman-teman yang
lain tak tahan ingin cuci muka dan gosok gigi. Di tempat bus kami parkir, tepat
disampingnya ada rumah warga dan disitulah mereka numpang untuk mencuci muka
serta buang air kecil. Tak ku sangka semua rombongan yang di busku di suruh
pindah ke bus 1 dan bus 4 karena problem yang menimpa bus kami. Di bus satu aku
duduk dengan teman AKFAR A, yang tak lain adalah anak Lombok yang sudah aku
anggap saudaraku. Berdesak-desakan hingga aku merasakan kelelahan dan merasakan
kantuk yang tak tertahan.
Akhirnya
sampai juga di Restoran Simpang Raya, Semarang. Langsung ku menuju kamar mandi
dan yaah antre lagi nih. Begitu temanku keluar, langsung saja aku masuk dan
mandi sepuas hati. Segar rasanya, tak lupa juga untuk sarapan pagi bersama
teman-teman di meja yang sudah disiapkan. Usai sarapan, bus kami yang tadi
mengalami problem belum juga sampai restoran untuk menjemput kami. Aku akhirnya
duduk di kursi sembari cas hape yang mau lowbath. Tak lama, ada bus biru yang
tiba-tiba datang menggantikan bus kami. Suasana bus yang nyaman dan bebas untuk
bergerak. Pak sopirnyapun sangat ramah. Kembali dikejutkan oleh salah satu
temanku dari AKFAR A, yaah Eka, ia memberitahukan kami bahwa kunjungan ke BPOT
di cancel karena problem bus kami. Kami semua akhirnya sepakat untuk ke Solo,
tepat di wisata Pasar Grosir Solo (PGS). Tak sabar ingin melihat solo dan
melihat-lihat batik asli dari Solo. Perjalananpun dimulai menuju Solo.
Hmm...
Solo, I’m coming, aku sudah di depanmu. Kembali pula aku merogoh uangku di
dalam dompet untuk membeli batik, tentunya buat oleh-oleh orang tua di Lombok.
Dengan cepatnya aku dan teman-teman keluar dari bus, dan langsung menuju PGS.
Awal memasuki PGS ini, kami semua di sapa oleh para baju dan kain batik yang
berbagai macam jenisnya. Berjalan-jalan lama melihat baju batik. Aku berhenti
di salah satu toko yang menurutku pilihan batiknya sangat menarik, karena ada
gambar wayangnya. Aksi tawar menawarpun terjadi. Bukan Momon namanya jika tak pandai
menawar, hehee. Alhasil aku mendapatkan 3 baju batik untuk mama dan bapak
dengan tawaran termurahku tadi. Yeee lengkap sudah paketan oleh-olehku. Makasi
PGS atas batik yang telah kudapatkan, semoga aku bisa mengunjungimu lagi di
lain waktu. Pamit dulu yaa, bye PGS...
The
last perjalanan, kami singgah untuk ishoma (istirahat, sholat, makan) di Restoran
Saradan Asri yang sudah termasuk kawasan Malang, Jawa Timur. Dinner terakhir di
restoran nih, jadi harus dinikmati. Begitu nyamii menunya, mungkin karena sudah
merasakan lapar sedaritadi. Yaah namanya berpetualang. Pertualangan yang
menarik, karena aku banyak mendapatkan pelajaran yang berharga untukku hari
ini, esok dan nantinya. Aku sangat menikmati pertualangan Study Excursieku,
akhir kata aku sangat berterimakasih kepada Institusi maupun dosen-dosen Putra
Indonesia Malang, yang telah mengajakku terjun dan melihat langsung pabrik Sido
Muncul, Indofood, BPOM, Susu Lembang Bandung, dan juga bisa menikmati wisata
Lawang Sewu, Ciwalk dan PGS. Sangat berkesan buatku, banyak yang telah
kudapatkan dan semoga bermanfaat buatku. Terimakasih J
Oleh:
Selfia Mona Peggystia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar