Jumat, 29 Maret 2013

Pelangi di Putih Abu-abuku


Pelangi di Putih Abu-abuku
Oleh
Selfia Mona Peggystia



                16 Mei 2011. Ya, senyum bahagia itupun datang menghampiriku, mulai bersiap-siap untuk mengambil sekertas amplop yang sangat berarti di hari itu. Harapan dan do'a menjadi bekal yang tertanam di hatiku.
            Pagi itu kulihat motor-motor berjajaran di toko depan esemaku, teriakan dari teman-temanku yang tak henti.. "lulus 100 %..." Dengan perasaan yang belum puas akupun berlari merampas sebuah koran milik temanku, perlahan ku mencari dan mencari sebuah nama, dengan perasaan bahagia air matakupun menetes, lalu tersenyum sembari memeluk ketiga sahabatku. "Teman, kita lulus…. J"
            Pagi yang sangat indah dan tak terlupakan. Rasanya tak seru tanpa ada pelangi yang mewarnai baju putih abu-abuku. Tak lengkap bila semua terlewatkan begitu saja. Apalagi berulang tahun di hari kelulusan, mungkin hadiah pertama yang membuat  kita tersenyum, kado yang sangat spesial yang di tunggu. Suara itupun terdengar dari salah satu temanku, hari itu hari kelulusanku, sekaligus hari ulang tahun temanku. Berbondong-bondong ucapan ulang tahun menghampirinya, tanpa pikr panjang dan berdiri lama-lama aku dan teman-temanku langsung bergegas ke rumah teman yang berulang tahun di hari itu.
            Sesampai di sana bukannya masuk lalu duduk sebagaimana biasanya orang bertamu, melainkan mengambil spidol lalu mencorat-coret seragam putih abu-abu. Memang hari itu terlalu banyak artis dadakan yang menyerbu seragamku sampai aku pusing sepuluh keliling memberi tanda tangan untuk para fansku…. :D
"Sabar-sabar pasti kebagian semua kok… :D". Ucapku sambil tertawa. Serbuan pilokpun mewarnai putih abu-abuku sampai kepalaku terasa agak pusing mencium bau-bauan pilok, tapi tak apalah yang penting aku lulus bersama teman-temanku. Hal yang paling wajib dan bukan sunah lagi adalah aksi pemotretan artis dadakan alias berfoto bareng teman sekelas, hahahaha….
Dengan gaya sumerellah, pemotretanpun berlangsung lama dan "HAPPY ENDING". Perutpun mulai protes dan bersedih karena lapar. Oo ooo?????
Tenang, sudah di siapakan sama yang punya rumah… J Makan kenyang dengan ronda pertama sekaligus ronda kedua, iiishhh aku kenyang sangat sampai tak menghabiskan bakso yang begitu nikmat itu, mm.. yummiiiii….
            Setelah semua kenyang dan perut sudah bisa di ajak kompromi, aku bersama teman-temanku kompoi bareng. Ini nich yang di tunggu-tungu, klakson yang tiada henti terpencet oleh ibu jariku. Semua orang yang melihat girang, menyeruakan kata selamat kepada kami dan ikut gembira ria melihat kami yang lulus.
            Mmm, tak terasa melelahkan bisa bertemu dia di hari kelulusanku. Terasa lengkap, moment yang begitu bahagia, senyuman yang tiada henti dan bukan sebuah perpisahan melainkan perpisahan sementara untuk bertemu kembali. Selama tiga tahun kita menjalani masa-masa esema banyak pelajaran yang kita dapat. Kisah yang akan menjadi cerita nantinya, datang pagi untuk bersekolah dan pulang bersama ke rumah masing-masing. Pelajaran yang kita takuti, yang membuat perut tiba-tiba mules. Sekarang, kita tak bisa lagi seperti itu berjumpa dengan kesibukan kita sebagai anak IPA. Mungkin tanpa ada pengalaman seperti itu tak ada yang akan menjadi kenangan indah masa esema kita. Ingat teman, aku selalu untuk kalian, meskipun kita berpisah nantinya kenanglah masa esema bersama aku. All for one, one for all, aku bahagia bisa mengenal kalian semua.
            Perpisahan ini bukan semata untuk saling tidak melihat tetapi kita belajar untuk saling mengenal dan tak melupakan satu sama lain, "bergegaslah kawan, mari kita berjuang untuk masa depan…!!!". Kenanglah masa indah esema kita…. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar